Sukses

Viral Chat Mesum Diduga Sopir Batik Solo Trans, Wali Kota Gibran: Langsung Pecat Saja

Tangkapan layar berisi chat mesum bernada pelecehan yang diduga dilakukan sopir Batik Solo Trans (BST) viral di media sosial.

Liputan6.com, Solo - Tangkapan layar chat mesum dan bernada pelecehan yang dilakukan pria diduga sopir Batik Solo Trans (BST) viral di media sosial. Pasalnya pria tersebut melakukan pelecehan dengan meminta foto wanita yang juga penumpang BST tersebut.  

Menanggapi itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku malu jika WA tersebut benar-benar dari sopir BST. Dirinya bahkan tak segan memecat sopir tersebut.

Gambar tangkapan layar yang diduga sopir BST itu viral usai diunggah sebuah akun Twitter. Gibran menyebut, jika itu benar bisa merusak namanya dan juga Kota Surakarta sendiri, imbasnya akan membuat wisatawan takut datang ke Solo.

"Ini memalukan, saya yang malu," kata Gibran di Solo, Rabu (22/12/2021).

Menurut Gibran teguran dengan cara memberikan skorsing selama tiga hari dirasa belum cukup membayar kesalahannya. "Hukumannya terlalu ringan, harusnya pecat saja. Tak delok sanksinya ora tegas, cuma skorsing tiga hari, tidak bisa kayak gitu dan itu ngawur. Meh tak parani kantore," ujar Gibran.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Evaluasi Menyeluruh

Gibran mengatakan, kasus sopir BST yang viral bukan kali ini saja. Menurut informasi yang ia dengar, sudah ada banyak korban atas perlakuan serupa di wilayahnya. Maka, dirinya meminta hukumannya agar dipecat untuk memberikan efek jera kepada pelaku yang bisa dikategorikan pelecehan itu.

"Ngopo skorsing tiga hari, langsung pecat saja," tutur dia. '

Dirinya meminta kepada warga yang mengalami pelecehan dan kasus serupa bisa segera melaporkannya ke pihak berwajib, terlebih bisa memviralkannya itu akan lebih bagus.

"Silahkan kalau ada korban lain yang merasakan hal serupa, laporkan saja dan kita kalau ada laporan tindakannya juga cepat," kata Gibran.

Sementara itu, ia menilai pengelola BST harus melakukan evaluasi agar kasus-asus seperti dialami penumpang wanita di dalam BST tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Saya tahu tidak semua sopir seperti itu, kemarin ada juga yang viral membantu lansia. Tapi sing elek yo akeh, tidak responsif pada komplain warga," tutur Gibran.