Sukses

Tips Penting Bagi Pasien Usai Operasi Katarak

Beberapa efek samping mungkin dapat Anda alami usai menjalani prosedur operasi katarak.

Liputan6.com, Baubau - Operasi katarak mata melalui bedah laser (Fakoemulsifikasi) disebut sebagai pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi katarak. Umumnya, prosedur ini berjalan singkat dan minim risiko komplikasi. Meskipun begitu, beberapa efek samping mungkin dapat Anda alami usai menjalani prosedur operasi katarak.

Dokter spesialis mata Siloam Hospitals Buton, Sulawesi Tenggara, Yosylina Pramudya Wardhani, menjelaskan usai operasi katarak, organ mata umumnya akan terasa kurang nyaman, atau tampak kemerahan selama beberapa hari. Hal ini normal terjadi selama masa penyembuhan. Biasanya, gejala-gejala tersebut akan hilang dan penglihatan pasien akan kembali jernih dalam waktu 6-8 minggu.

"Oleh karenanya jangan membasuh atau menyentuh mata maupun berenang. Hindari debu atau asap bahkan mengejan, batuk atau bersin yang terlalu kuat. Segera hubungi dokter bila ada dirasakan kejadian lain seperti infeksi, mual dan muntah, nyeri hebat, sensitif cahaya yang berlebihan," tutur dr Yosylina Pramudya Wardhani Sp.M., melalui aplikasi live Instagram pada edukasi bincang sehat bertajuk :" Operasi Katarak dengan Laser", Minggu (19/12).

Melanjutkan edukasinya, Yosylina menjelaskan pula agar proses pemulihan setelah operasi katarak berlangsung dengan baik, ada beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan, yaitu konsumsi obat secara teratur diiringi beristirahat keseluruhan minimal tiga hari dan mengadakan kontrol rutin kepada dokter.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Teknik Bedah Laser

Dokter Yosylina Pramudya Wardhani menambahkan fakoemulsifikasi adalah operasi katarak mata melalui teknik bedah laser yang dilakukan dengan mengambil bagian depan lensa mata tanpa merusak kapsul posterior. Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah fakoemulsifikasi, dokter akan memasang lensa buatan (IOL) agar mata dapat melihat dengan lebih jelas.

Dia menjelaskan katarak menyerang bagian lensa mata yang dapat menurunkan fungsi penglihatan secara perlahan tanpa disertai rasa sakit, misalnya pandangan berbayang saat melihat jauh pun penglihatan warna memudar seperti tertutup kabut dan beberapa mengeluhkan silau saat melihat ditempat terang.

Famoemulsifikasi, laser katarak berfokus kepada Ultrasound yang digunakan untuk memberikan getaran dan panas sehingga mampu menghancurkan 'nucleus' dan di emulsikasi, yaitu menghisap nucleus yang hancur. Umumnya durasi operasi terbilang singkat dengan luka insisi yang kecil yang tidak perlu dijahit.

Selain memiliki layanan kesehatan organ mata, Siloam Hospital Buton yang berlokasi strategis di Kota Baubau, yakni sebuah kota pelabuhan yang berfungsi sebagai penghubung antara Barat dan Timur Indonesia. Rumah sakit ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di Sulawesi Tenggara untuk mendapatkan perawatan kesehatan berkualitas.

Dengan konsep rumah sakit umum, Siloam Hospital Buton bertujuan untuk memberikan perawatan terbaik yang terjangkau bagi masyarakat. Didukung dengan tenaga kesehatan yang terlatih dan peralatan medis modern, Siloam Hospital Buton siap melayani para pasien selama 24 jam, dengan perawatan kesehatan yang berkualitas, di antaranya yaitu Unit Perawatan Intensif, High Care Unit (HCU), NICU, Farmasi, Radiologi, Rawat Jalan dan Rawat Inap.