Sukses

Voting Calon Ketua Partai Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin ungguli Ni'matullah

Pemilihan Calon Ketua Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin 16 Suara, Ni'matullah 9 Suara dan 1 Abstain

Liputan6.com, Makassar - Dua nama mencuat dalam perebutan suara ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang berlangsung di Makassar pada Rabu (22/12/2021). Keduanya adalah Ketua DPD Demokrat Sulsel petahana Ni'matullah dan mantan Wali Kota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin. 

Terdapat 26 pemilik suara alias voters yang memiliki hak pilih untuk mengusulkan calon ketua yang selanjutnya diproses dan ditetapkan oleh DPP Partai Demokrat. Rinciannya yakni 24 DPC, 1 DPD dan 1 DPP.

Dalam agenda pemilihan calon ketua Partai Demokrat Suslel, Ilham Arief Sirajuddin berhasil mengumpulkan mayoritas voters. Total ada 16 suara yang terdiri dari DPC yang menyatakan dukungan kepada mantan Wali Kota Makassar dua periode itu. Sedangkan, Ni'matullah hanya mengumpulkan 9 suara, yang terdiri dari 8 DPC dan 1 DPD. Sisanya satu suara dari DPP menyatakan abstain.

Hasil pemilihan calon ketua itu selanjutnya akan diproses panitia musda untuk diusulkan kepada DPP untuk ditetapkan. Sekadar diketahui, agenda musda memang sebatas menetapkan calon ketua untuk selanjutnya menjalani rangkaian proses, sebelum ditetapkan oleh Tim 3 DPP yakni Ketua Umum, Sekjen dan Kepala BPOKK.

Adapun hasil pemilihan calon ketua sama dengan hasil pemungutan suara terkait evaluasi LPJ Ni'matullah sebagai Ketua Demokrat Sulsel periode lalu. Total ada 16 DPC yang menolak LPJ Wakil Ketua DPRD Sulsel itu karena dinilai gagal memimpin partai berlambang mercy. Sisanya, ada 9 voters menerima dan 1 voters menyatakan abstain.

 

2 dari 2 halaman

Keputusan ada di Tangan AHY

Ketua DPC Demokrat Maros, Amirullah Nur, menyampaikan hasil musda tersebut akan terus dikawal pihaknya. Ia berharap agar DPP tidak mengabaikan suara mayoritas DPC selaku pemilik suara. Sekadar diketahui, 16 DPC, termasuk Demokrat Maros menolak LPj Ulla karena dianggap memimpin partai berlambang mercy.

Menurut Amirullah, atas dasar itulah pihaknya pun sepakat untuk tidak lagi memilih Ulla dan beralih ke IAS. Menurutnya, Demokrat Sulsel butuh penyegaran dan sosok yang benar-benar progresif yang mampu membawa partai ini berkembang. Jawaban atau solusi dari berbagai permasalahan Demokrat Sulsel itu diyakini ada pada IAS, yang mampu merangkul seluruh pengurus dan kader.

"Hasil musda ini akan terus kita kawal. Kita menginginkan Demokrat Sulsel berjaya dan harapan itu ada bersama IAS. Olehnya itu, kami meminta agar DPP benar-benar memperhatikan dan mempertimbangkan suara mayoritas kader dan pengurus DPC. Kami menginginkan adanya perubahan dan penyegaran agar Demokrat Sulsel bisa lebih baik," ungkapnya.

Amirullah sangat optimistis DPP Demokrat tidak akan mengambil risiko dengan mengabaikan suara mayoritas. Toh, saat ini yang paling penting adalah memperkuat soliditas seluruh pengurus, mulai dari DPD, DPC hingga ranting untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Soliditas menjadi kunci menghadapi Pemilu 2024. Nah, stabilitas dan soliditas itu akan tercapai bila mayoritas voters dapat diakomodir," pungkasnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: