Sukses

BI Cirebon Siapkan Rp1 Triliun Uang Pecahan Besar Saat Nataru

Libur bersama menjadi salah satu faktor utama kepastian ketersediaan rupiah yang ada di wilayah Ciayumajakuning saat memasuki momen Nataru.

Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah instansi menyatakan siap mengawal kelancaran dalam menghadapi libur Nataru di Cirebon. Salah satunya Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Cirebon menyebutkan sudah menyiapkan uang pecahan besar bagi masyarakat yang akan berlibur di wilayah Pantura Jawa Barat ini.

Kepala KPW BI Cirebon Bakti Artanta mengatakan, sudah menyiapkan kebutuhan uang untuk Nataru sebanyak Rp1 triliun. Jumlah tersebut merupakan hasil koordinasi BI dengan perbankan yang ada di wilayah 3 Cirebon.

"Jumlah tersebut hasil koordinasi dan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah. Nilainya sempat berubah," kata Bakti kepada media, Kamis (23/12/2021).

Dia menyebutkan, sebelumnya BI Cirebon dan seluruh perwakilan perbankan memproyeksikan kebutuhan uang saat Nataru mencapai Rp 2 triliun.

Namun, seiring dengan pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak ada libur Nataru. BI dan perbankan kembali berkoordinasi memastikan kebutuhan uang untuk Nataru.

"Hasilnya ya itu kebutuhan Rp1 triliun karena tidak ada libur. Tapi jika lebih dari itupun kami siap," kata dia.

Dia mengatakan, kebutuhan rupiah tersebut untuk pecahan besar. Uang tersebut akan memenuhi seluruh ATM di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Bakti menjelaskan, kebutuhan rupiah pada momen Natal dan tahun baru berbeda dengan momen Idul Fitri.

"Kalau momen Idul Fitri cenderungnya orang menukar pecahan kecil karena untuk dibagi ke anak-anak. Kalau Nataru tidak orang cenderung ambil pecahan besar karena menikmati liburan," kata Bakti di Cirebon.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Ekonomi

Bakti mengatakan, pertumbuhan ekonomi Ciayumajakuning pada 2021 berada dalam kisaran 3,0 persen–3,8 persen. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat lebih tinggi pada 2022 sekitar 4,8 persen–5,6 persen.

Perekonomian Ciayumajakuning diproyeksikan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan Bank Indonesia sekitar 4,7 persen–5,5 persen.

"Perekonomian mulai tumbuh sejak triwulan II/2021, meskipun dari triwulan 2 ke triwulan 3 terjadi perlembatan karena periode Juli sampai Agustus 2021 terjadi lonjakan kasus Covid-19 varian Delta. Sehingga membuat seluruh kegiatan dan aktivitas masyarakat mulai dikurangi dengan pemberlakuan PPKM Darurat, PPKM Level 1, 2, 3 dan 4," kata Bakti.

Perekonomian bergerak tumbuh positif sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat setelah langkah-langkah penanganan kasus Covid-19 dan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah.