Liputan6.com, Manado - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado luncurkan sistem penyajian data dan informasi (dashboard) “Minaesa” atau Manado Information of Agriculture Single Data. Program ini sebagai bentuk komitmen membangun sektor pertanian di Sulut.
"Latar belakangnya adalah banyak pelaku usaha, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang membutuhkan data informasi terkait Sulut dapat disajikan lengkap,” ungkap Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih, Rabu (22/12/2021).
Advertisement
Baca Juga
Terkait itu maka pihaknya mengintegrasikan dari banyak data dari pemda, petani, dan lainnya untuk digabungkan. Sehingga muncullah “Minaesa” sebagai upaya menyajikan data dan informasi secara lengkap.
“Ketika dibutuhkan data tentang satu komoditas, maka bisa diketahui tentang informasi hulu dan hilirnya, seperti luas tanam, luas panen, sebarannya hingga perdagangannya,” papar Donni.
Dia mengatakan, pelatihan-pelatihan untuk operator di kabupaten dan kota sudah pernah dilakukan sebelum sistem data dan informasi tersebut diluncurkan. Pada akhirnya nanti bagaimana referensi masing-masing operator bisa mengelola data di daerah.
“Sehingga yang lebih dikuatkan bagaimana dukungan kabupaten dan kota menyuplai data ke operator," ujarnya.
Donni juga mengatakan bahwa melalui Karantina Pertanian Manado juga terbuka untuk pengembangan sistem informasi data pertanian. Sehingga ketika kabupaten dan kota di Sulut membutuhkan penambahan data, pihaknya siap membantu.
"Artinya rumah sudah ada, dan bisa dilengkapi bersama, selanjutnya melengkapi data dari hulu, karena data hilirnya sudah bagus. Ada elektronik sertifikat yang terus dimutakhirkan setiap hari," ungkap dia.
Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang mengapresiasi dan mendukung peluncuran “Minaesa” guna penyajian sistem data dan informasi secara lengkap. Menurutnya, peluncuran “Minaesa” sebagai penyajian sistem data dan informasi secara lengkap merupakan upaya mendukung program Gratieks Kementerian Pertanian yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL, red) sesuai dengan target pembangunan pertanian 2020 – 2024.
"Ini yang kita bangun, harapannya kita gunakan bersama untuk membangun pertanian di Sulut," ujarnya memungkasi.