Sukses

Cabai Jadi Biang Kerok Inflasi, Gubernur Gorontalo Wajibkan Pegawainya Tanam Rawit

Biro Pengendalian Ekonomi dan Pembangunan setda Provinsi Gorontalo menyebutkan, cabai masih menjadi salah satu komponen terkuat penyebab inflasi di Provinsi Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Biro Pengendalian Ekonomi dan Pembangunan setda Provinsi Gorontalo menyebutkan, cabai masih menjadi salah satu komponen terkuat penyebab inflasi di Provinsi Gorontalo. Bedasarkan data pada minggu ke III bulan Desember, komoditas dengan kenaikan tertinggi adalah cabai rawit dengan kenaikan sebesar 23,58 persen dari rata-rata Rp 74.200 /kg menjadi Rp 91.700 /kg.

Melihat hal tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memerintahkan seluruh anak buahnya, khususnya pimpinan OPD untuk konsisten menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing.

"Saya mendapat laporan bahwa penyumbang inflasi terbesar di daerah di Gorontalo adalah cabai. Nah, gini saya tidak mau kompromi lagi, saya mau pegawai–pegawai provinsi khususnya pimpinan OPD, jadi contoh, di rumah masing–masing tanam minimal cabai 10 pohon, bibitnya dari Pak Kadis Pangan,” kata Rusli.

Pihaknya memprediksi sumbangan terbesar dari cabai rawit berkaitan dengan musim panen yang di luar jadwal dan pola konsumsi masyarakat. Terlebih mendekati Natal dan tahun baru, Gorontalo termasuk wilayah Sulawesi pengonsumsi cabai rawit terbesar.

"Saya minta, saya mohon dan saya perintahkan seluruh pejabat dan itu diikuti oleh bawahan masing–masing dinas untuk menanam cabai. Kita budi dayakan cabai di masing–masing lingkungan kita. Saya akan cek akhir Desember, semua sudah harus menanam cabai," tegasnya.

Menurut Rusli, setidaknya ini adalah salah satu cara yang harus diperhatikan terkait inflasi. Semua pihak harus memperhatikan pengendalian inflasi dari sisi pasokan pangan, distribusi, dan infrastruktur.

"Siapkan wadah taman, siapkan bibit cabainya, agar kita semua tidak beli cabai lagi. Mudah-mudahan semua berawal dari kita dan bisa bermanfaat untuk tetangga juga," dia menandaskan.

Selain cabai rawit, cabai keriting juga mengalami kenaikan sebesar 22,95 persen atau dari harga rata-rata Rp48.800 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram.

Simak juga video pilihan berikut: