Sukses

Jamu Siap Mendunia, Berawal dari Jateng?

Tanaman rempah dan obat Indonesia sedang berupaya meraih puncak kejayaannya seperti masa lampau. Diawali dari pembangunan riset center oleh PT Sido Muncul.

Liputan6.com, Semarang Tak lama lagi, Jawa Tengah akan memiliki pusat penelitian dan museum jamu. Obat tradisional Indonesia ini, pamornya diharapkan naik dan makin mendunia.

Addalah PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK yang memprakarsai lembaga riset ini. Pembangunan museum ini sebagai tanda ulang tahun ke-70 tahun dan 8 tahun menjadi perusahaan publik.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menjelaskan pembangunan berada di kawasan dengan luas 4-5 hektare. Tujuannya sederhana, menjaga denyut hidup budaya dan tradisi jamu serta menjadi pusat informasi dan pembelajaran ilmiah/edukasi.

“Dengan riset center semua bisa diteliti. Jamu, obat herbal, dan tanaman rempah. Dari hasil riset ini, kami ingin menemukan obat-obat alam (rempah) yang bisa bermanfaat bagi masyarakat,” kata Irwan.

Ditambahkan, Indonesia bisa memiliki bibit rempah yang unggul. Punya kandungan zat aktif tinggi. Ini yang memancing bangsa Eropa sempat berniat menjadikan Indonesia sebagai koloninya.

“Kalau museum, tujuannya jelas. Anak muda yang jauh dari tradisi jamu akan bisa mengenal, mengerti sejarah dan tradisi jamu. Meski museum jamu, nantinya ditampilkan modern dengan dukungan teknologi kekinian,” kata Irwan Hidayat.

 

Simak video penampakan museum dan riset center jamu

2 dari 2 halaman

Menebar Bantuan

Acara dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H. M.IP yang diwakili oleh Muhammad Arif Sambodo, SE, M.Si, Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha, SH, MH, Wali Kota Semarang yang diwakili oleh Asisten Pemerintah Bagian Perekonomian dr. Widoyono, Wali Kota Salatiga yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Salatiga Muhammad Haris, S.S., M.Si., Gus Mus (KH Mustofa Bisri), Komisaris Utama Sido Muncul Jonatha Sofjan Hidajat, Komisaris Sido Muncul Johan Hidayat, Komisaris Sido Muncul Sigit Hartojo Hadi Santoso, Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, dan Sandra Hidayat.

 “Seharusnya acara ini diadakan bertepatan dengan HUT Sido Muncul ke-70 tahun pada 11 November. Tapi karena keluarga kami sedang berduka, maka kami lakukan pada 18 Desember ini,” kata Irwan.

Sejauh ini data di Sido Muncul menunjukkan bahwa sebelum pandemi, total pengunjung setiap bulannya 8.000 pengunjung. Diharapkan saat sudah ada riset center dan museum pengunjung yang hendak mempelajari jamu dan tanaman obat Indonesia akan meningkat hingga 40.000 pengunjung setiap bulannya.

Pada syukuran kali ini, Sido Muncul turut memberikan bantuan sosial dengan total nilai 600 juta rupiah yang diserahkan melalui Gubernur Jawa Tengah (200 juta rupiah), Wali Kota Semarang (100 juta rupiah), Bupati Semarang (100 juta rupiah), dan Wali Kota Salatiga (100 juta rupiah).