4 Topik Paling Banyak Ditanyakan Saat Reunian dengan Teman Lama

Reuni artis sinetron kolosal era 2000-an (Foto: Instagram/@erringracesita)

Liputan6.com, Bandung - Siapa yang paling senang kalau ada reunian? Jujur, tidak semua orang senang kalau ada reuni sekolah baik dari bangku SMP hingga kuliah. Soalnya, ada yang takut malah jadi bahan perbandingan, eksistensi sosial, bahkan cemoohan. Namun, tidak sedikit kok ajang reuni jadi ajang menambah relasi untuk memperluas koneksi.

Coba ingat, apa sih pertanyaan yang paling banyak ditanyakan kalau kamu datang ke sebuah reuni?

1. Pekerjaan

Bisa jadi tekanan tersendiri saat datang reuni tapi belum kerja. Ketika orang-orang bangga dengan pekerjaannya, lalu kamu sendiri masih menganggur atau langsung menikah. Padahal, tidak semua orang harus melalui jalan yang sama seperti orang kebanyakan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Lahan parkir kantor di kawasan Arcamanik, Kota Bandung, disulap menjadi petak pertanian hidroponik. Di halaman gedung perkantoran yang diberi nama Jodirexa Building itu, Jodimarlo alih usaha sebagai penjual jus pakcoy.

2 dari 3 halaman

2. Pernikahan

6 Potret Pernikahan Arnold Leonard ‘Mermaid In Love’, Jadi Momen Reuni Pemain — Potret Pernikahan Arnold Leonard ‘Mermaid In Love’ jadi momen reuni. (Sumber: Instagram/deswitamaharani08)

Reuni di usia menjelang kepala 3 biasanya akan menjadi bahan pembicaraan kalau kamu belum menikah. Selain dijodoh-jodohkan, kamu juga tidak jarang dicap tidak laku atau justru jadi gunjingan. Padahal, pernikahan bukan sesuatu yang perlu dibanggakan atau wajib dilakukan pada usia-usia tertentu. Itu hanya sebuah pilihan hidup manusia.

3. Nostalgia Masa Lalu

Nostalgia masa lalu saat sekolah menjadi bahan pembicaraan yang tidak pernah habis. Misalnya, masih berutang ke ibu kantin, bolos pelajaran matematika, cinta lokasi dengan teman sekelas, dan lain-lain.

3 dari 3 halaman

4. Bahas Teman yang Tidak Hadir

sahabat — ilustrasi pertemanan/Photo by José Luis Photographer from Pexels

Percayalah, biasanya ada saja teman yang tidak hadir. Bahkan, kabarnya tidak terendus lantaran mereka tidak punya media sosial. Percakapan soal teman yang tidak hadir ini pun semakin hangat ketika membahas masa-masa indah dengannya.

Penulis Fathia Uqimul Haq