Liputan6.com, Gunungkidu -l Baru saja dibuka dan diuji coba, atraksi wisata 'Ngopi in The Sky' di Teras Kaca Pantai Nguluran, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, langsung disetop Pemda DIY. Faktor keamanan menjadi salah satu pertimbangannya.
Terkait penghentian itu, CEO Teras Kaca Nur Nasution saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (7/1/2022) mengatakan, pembukaan Ngopi In The Sky ditunda untuk meredam polemik di masyarakat.
Soal keamanan yang dipermasalahkan Pemda DIY, dirinya menilai wahana tersebut kondisi kesiapannya sudah 90 persen. Kesiapan itu termasuk keamanan yang dianggap sudah sangat mumpuni.
Advertisement
Adapun wahana Ngopi in The Sky berupa gondola yang diangkat dengan crane hingga ketinggian 40 meter. Menurut Nur, beban maksimal yang bisa diangkat crane sendiri totalnya mencapai 32 ton.
"Sedangkan gondola ketika dipakai penuh itu beban maksimalnya hanya 3 ton," jelasnya.
Guna memastikan beban crane tetap terpantau, Nur mengatakan ada alat indikator digital yang sudah terpasang. Begitu pula tabung oksigen bagi pengunjung yang membutuhkan saat berada di ketinggian.
Kalaupun terjadi masalah teknis saat berada di atas, ia mengatakan sudah ada antisipasinya. Antara lain dengan mengaktifkan kabel optik agar gondola tetap bisa turun ke daratan dengan perlahan.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Respons Dispar
Nur sendiri mengaku belum bisa memastikan sampai kapan atraksi wisata Ngopi In The Sky ditutup. Sebab saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan instansi berwenang terkait wahana tersebut.
"Kami masih komunikasikan soal teknis hingga perizinan wahananya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Mohamad Arif Aldian mengatakan, pihaknya sudah meninjau ke lokasi atraksi wisata Ngopi In The Sky. Tinjauan dilakukan bersama tim Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Perindustrian, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja.
Ia berharap pengelola memberikan jaminan keamanan dari wahana tersebut. Itu sebabnya pihaknya meminta agar ada pengujian terlebih dahulu dari pihak yang berkompeten di bidangnya.
"Kami juga sarankan agar ada perizinan wahana diajukan ke DPMPTSP," kata Arif.
Arif juga mengatakan wahana tersebut masih berstatus uji coba. Terlepas dari polemik yang ada, ia tetap mengapresiasi inovasi yang dilakukan pengelola Teras Kaca karena turut mengangkat nama Gunungkidul.
Â
Advertisement
Disetop Pemda
Sebelumnya, Pemda DIY menghentikan atraksi wisata kekinian Ngopi In The Sky di Teras Kaca di Pantai Nguluran, Girikarto, Gunungkidul, yang menggunakan mobile crane dalam pengoperasiannya. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, meski ide dan kreativitas pengelola sangat bagus namun aspek keselamatan menjadi poin utama yang harus dipatuhi.
"Keselamatan dan kenyamanan wisatawan harus kita jamin supaya kita tetap bisa dipercaya sebagai penyelenggara destinasi wisata yang nyaman dan aman," katanya.
Aji menuturkan dari hasil pemeriksaan, diketahui mobile crane yang digunakan pengelola adalah alat yang disewa dari luar kota. Menurutnya, perlu dilakukan pengecekan, termasuk asal-usul dan guna operasionalnya apakah masih berlaku atau tidak.
"Informasi yang kami terima, penggunaan crane itu belum ada izin, penggunaannya tidak sesuai dengan spesifikasi barang itu tentu ini juga harus ada.