Liputan6.com, Yogyakarta - Bukan hanya jus, di tangan emak-emak PKK Pedukuhan Kalangan, Kebonagung, Imogiri, Bantul, buah jambu merah ternyata bisa juga dijadikan kerupuk. Emak-emak yang tergabung dalam UMKM PKK Pedukuhan Kalangan itu antara lain Ngadilah, Tugiyem, dan Siti Widayani.
Menurut Ngadilah, pembuatan kerupuk jambu merah merupakan inovasi yang diciptakan mengingat buah tersebut sangat melimpah di daerahnya.
“Selama ini jambu merah hanya dikonsumsi sebagai buah matang atau dibuat jus, namun kami racik menjadi sesuatu yang beda dengan dibuat kerupuk,” katanya.
Advertisement
Menurut Tugiyem bahan utama yang dibutuhkan adalah jambu merah, bahan tambahannya tepung kanji, bawang putih, garam dan penyedap. Tugiyem mengatakan, cara pembuatan kerupuk jambu merah cukup sederhana.
Jambu dikupas dan dibersihkan, lalu diblender hingga halus lalu saring untuk memisahkan biji dengan sarinya. Aduk dengan bumbu tambahannya, masukkan dalam plastik lalu direbus adonan tersebut.
"Dinginkan lalu diiris tipis dan dijemur hingga kering kemudian digoreng. Kerupuk jambu merah siap disajikan," katanya.
Jambu merah mengandung beberapa vitamin penting bagi tubuh, rendah kalori dan tinggi serat. Mengandung vitamin A, vitamin C, kalori, karbohidrat, potassium, lemah dan gula yang dapat meningkatkan kesehatan jantung, menyehatkan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh dan dapat menurunkan berat badan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembinaan UMKM
Inovasi pembuatan kerupuk jambu merah ini merupakan bagian dari acara pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa FakultasEkonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM KM FE UNY), dengan pendanaan dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
PHP2D adalah salah satu agenda kegiatan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau BadanEksekutif Mahasiswa (BEM).
Tujuannya adalah menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dan berkontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan. Lurah Kebonagung Marjiyem menyampaikan apresiasi tinggi atas kegiatan mahasiswa FE UNY dalam PHP2D ini dan berharap ke depannya dapat ditingkatkan lagi dengan pembinaan UMKM yang banyak terdapat di Kebonagung.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FE UNY Dr. Sutirman mengatakan bahwa kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan program follow up yang melibatkan mahasiswa untuk menjadikan Kebonagung sebagai desa binaan FE UNY.
Tim PHP2D FE UNY terdiri dari Indah Puspasari, Lukman Maulana Fachreza, Sigit Setiaji, Ahmad Zinedine, Auliana Rindang Ayomi, Dede Hanifah, Dewi Sinta Qurrotu Aini, Dian Soviyani, Dicky Finoli Priono, Ghozi Abimanyu, Setianingsih Kalasmoro, Syarifah Norma Rizqi Kurniawati, Tasya Aprilia Pratiwi dan Yosephine Putri Rosari.
Advertisement