Sukses

Beredar Video Harimau Sumatra Adang Alat Berat Pembabat Hutan di Sumbar

Harimau itu terlihat menghalangi alat berat yang sedang membabat hutan

Liputan6.com, Pasaman Barat - Seekor harimau Sumatra terekam kamera pekerja yang sedang membuka lahan perkebunan. Informasinya video itu direkam oleh pekerja perkebunan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Selasa (18/1/2022).

Pantauan Liputan6.com, video yang beredar luar di media sosial itu berjumlah dua buah video. Video pertama terlihat harimau berdiri di tanah yang penuh jejak alat berat. Sesekali, ia berjalan bahkan rebahan sambil memperhatikan gerak-gerik para pekerja.

Sedangkan video kedua, terlihat harimau sedang berusaha mencegah pepohonan ditarik ekskavator. Satwa tersebut seperti mencegah alat berat itu membabat hutan.

Kepala Balai Konservasi Sumbar Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ardi Andono mengatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi. Namun titik tepatnya belum diketahui.

"Kemungkinan di PT Sinar Halomoan Kabupaten Pasaman Barat," katanya, Selasa (18/1/2022).

Ardi menduga, kegiatan itu mengganggu satwa langka tersebut, untuk itu Ardi meminta semua kegiatan yang sifatnya mengganggu harimau dihentikan dulu.

"Saya minta kegiatan yang menggangu harimau dihentikan," tegasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bukan Pertama Kali

Dari data yang ada, kemunculan harimau Sumatera di lokasi tersebut bukan yang pertama  kali. Pada Juli 2021, seekor harimau Sumatera juga terekam video muncul muncul di area perkebunan kelapa sawit PT Pasaman Marama Sejahtera di Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat.

Pada 19 Juli 2021, harimau itu masuk ke dalam kandang jebak yang dipasang BKSDA Sumbar. Kemudian selang satu minggu harimau itu dilepasliarkan kembali di Panti Batang Gadis Kawasan Hutan Lindung, Kabupaten Pasaman Barat.

Harimau Sumatra itu kemudian diberi nama Kanti Marama, ketika pelepasliaran namanya diganti dengan Sipogu. Pihak BKSDA belum dapat memastikan apakah harimau yang muncul saat ini sama dengan yang dilepasliarkan tahun lalu.

Â