Liputan6.com, Semarang- Sabdo Palon dikenal sebagai tokoh misterius penguasa tanah Jawa. Ada banyak versi cerita tentang sosok tersebut yang berkembang menjadi mitos bagi masyarakat Jawa Tengah.
Dikutip dari berbagai sumber sosok ini terkenal dengan ramalannya yang cukup populer. Sosok Sabdo Palon dianggap sebagai pandita dan penasihat Prabu Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit.
Namanya disebut dalam Serat Darmagandhul yang ditulis Ki Kalamwadi. Dalam karangan itu Sabdo Palon disebutkan tidak bisa menerima kudeta terhadap Rabu Brawijaya oleh tentara Kesultanan Demak dengan bantuan Wali Songo pada 1478.
Advertisement
Baca Juga
Dia kemudian bersumpah akan kembali sekitar 500 tahun saat korupsi merajalela dan bencana melanda. Dia juga bersumpah menyapu Islam dari Jawa dan mengembalikan kejayaan Majapahit serta kebudayaan Jawa.
Sosok ini identik dengan tokoh Semar dalam lakon Mahabarata versi Jawa. Sementara, antropolog Paul Stange dalam penelitiannya pada 1988 menyebutkan Sabdo Palon adalah inkarnasi dari Semar yang dikenal sebagai leluhur orang Jawa.
Dia adalah titisan dewa yang turun ke Bumi sebagai pemomong raja dan pengayom kawula. Sosok tersebut sering disandingkan dengan Naya Genggong. Mereka berdua hadir dalam setiap pemerintahan raja-raja di tanah Jawa selama masa kejayaan kerajaan Hindu dan Buddha.
Nama Sabdo Palon rupanya bukan merupakan nama asli, melainkan gelar yang diberikan sesuai tugas yang diemban. Dalam Serat Darmagandul Sabdo Palon terdiri dari dua kata, yaitu Sabdo berarti orang yang memberikan masukan dan Palon bermakna orang yang mengunci kebenaran di alam semesta.
Dia juga dikenal sebagai peramal ulung yang bisa meramalkan masa depan. Pada 1978, Gunung Semeru meletus dan membuat sebagian orang percaya atas ramalan tersebut. Tokoh Sabdo Palon juga dihormati di kalangan umat Hindu di Jawa serta di kalangan aliran tertentu penghayat kejawen.
(Tifani)