Sukses

Dinas Pertanian Simalungun Bantah Kabar Soal Kelangkaan Pupuk Subsidi

Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), membantah kabar adanya kelangkaan pupuk subsidi sehingga menyebabkan penundaan tanam bagi petani. Pupuk subsidi sudah disalurkan pada masa tanam pertama dan kedua.

Liputan6.com, Simalungun Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), membantah kabar adanya kelangkaan pupuk subsidi sehingga menyebabkan penundaan tanam bagi petani. Pupuk subsidi sudah disalurkan pada masa tanam pertama dan kedua.

"Terkait informasi kelangkaan pupuk subsidi tidak benar. Setelah saya konfirmasi ke lapangan dan langsung berbicara terhadap ketua kelompok tani, tidak terjadi penundaan tanam," kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Elfrida Panjaitan, Senin (24/1/2022).

Diungkapkan Elfrida, desa yang disebut-sebut terjadi kelangkaan pupuk sebenarnya sudah panen 2 kali. Artinya, indeks pertanaman 2 kali sudah berhasil, dan tingkatan produksi rata-rata 6,3 ton per hektare.

"Persoalan timbul ketika akan melakukan musim tanam ketiga yang menyebabkan kelangkaan pupuk. Akan tetapi, yang saya ketahui, kuota pupuk subsidi itu hanya tersedia untuk dua kali musim tanam. Sedangkan kelompok tani tersebut ingin menanam di musim tanam ketiga, sehingga ini menjadi permasalahan," ungkapnya.

Disampaikan Elfrida, setelah pihaknya melakukan kunjungan ke lapangan, bersama seluruh kordinator dan PPL yang ada di Kecamatan Huta Bayu Raja, bahwasanya persoalan tersebut tidak ada.

"Justru, para petani sedang bersiap-siap untuk melakukan tanam 2022," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Alokasi Pupuk

Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas TPH Sumut, Jonni Akim Purba menyatakan, terkait kelangkaan pupuk subsidi di Kabupaten Simalungun tidak benar.

"Selama ini kita dengar Sumut langka pupuk, sebenarnya tidak langka, hanya kurang dari jumlah alokasi yang ada. Namun, kita tetap berusaha agar petani mendapat jatah alokasi sesuai kebutuhan," sebutnya.

Disampaikannya, alokasi pupuk subsidi tahun 2022 untuk Sumut, khususnya untuk padi, jagung, dan kedelai (Pajale) mendapatkan alokasi untuk pupuk Urea sebanyak 156.156 ton, dan NPK 109.243 ton.

"Ini kita alokasikan, akan kita gunakan maksimum untuk petani kita di Sumut," ungkapnya.

Jonni menuturkan, terkait distribusi, pihaknya tetap menerapkan pedoman sesuai dengan keputusan Menteri Pertanian Nomor 41, alokasi sesuai degan elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"Diminta untuk distributor, kios, dan kelompok tani agar berperan aktif. Penebusan pupuk subsidi harus sesuai e-RDKK dan petani yang terdaftar di e-RDKK. Jadi Sumut dari pupuk bersubsidi tetap terbantu, dan kita tetap monitor," tuturnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

3 dari 3 halaman

Lakukan Monitoring

Berkaitan dengan isu kelangkaan pupuk, sebelumnya Kementerian Pertanian juga telah melakukan monitoring penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Simalungun. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, pihak Kementerian Pertanian tidak menemukan kelangkaan pupuk subsidi.

Sebelumnya dikabarkan, di Desa Mariah Hombang, Kecamatan Huta Bayu Raja, sulit memperoleh pupuk subsidi dan mahalnya harga pupuk nonsubsidi membuat sejumlah petani terpaksa menunda bercocok tanam. Sejak panen padi bulan September 2021 lalu hingga kini belum melakukan penanaman kembali.