Sukses

Gerilya di Jateng, Pengamat Anggap Golkar Pede Masuk Kandang Banteng

Selain itu juga kuliah umum Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

 

Liputan6.com, Salatiga - Partai Golkar menyelenggarakan perayaan Natal Nasional 2021 di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada 29 Januari 2022. Perayaan Natal Nasional Partai Golkar 2021 dimulai 27 Januari dengan serangkaian acara bakti sosial dan pengobatan gratis bagi masyarakat di Salatiga.

Selain itu juga kuliah umum Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Aksi sosial dan pengobatan gratis yang diselenggarakan Golkar di Kota Salatiga, dianggap sebagai gerilya politik di Jawa Tengah. Aksi Golkar masuk ke pelosok-pelosok desa di Jawa Tengah bukti bahwa Golkar percaya diri  masuk ke Jawa Tengah yang dianggap sebagai basis massa PDIP.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi), Jeirry Sumampouw menaggapi aksi bakti sosial Partai Golkar di Kota Salatiga tersebut.

"Saya membacanya Partai Golkar menganggap gerilya politik itu harus dilakukan. Jadi sekarang Golkar berani dan percaya diri masuk ke wilayah yang bukan basisnya. Memang harus seperti itu sebagai partai politik, partai harus bekerja keras dan serius meski itu bukan basis pemilihnya termasuk di Jateng ini yang basisnya PDIP,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).

Jeirry berpandangan Golkar saat ini sedang mapping  dimana daerah yang partai harus jor-joran dan mana yang harus dijaga atau dipertahankan basis massanya.

"Sepertinya Golkar ingin buat membuat terobosan menjangkau lagi masyarakat di tingkat grass root dari desa ke desa,” ujarnya.

2 dari 2 halaman

Bukan Tanpa Alasan

Meski begitu, Jeirry menganggap gerilya politik Partai Golkar di Jawa Tengah ini bukan tanpa alasan. Ia melihat Partai Golkar sebenarnya masih memiliki pemilih-pemilih setia di Jawa Tengah.

“Golkar masih punya basis masa tradisionalnya tapi sudah senior. Kalau lama-lama dibiarkan akan hilang, maka ada strategi merangkul kelompok muda bisa dilakukan dengan memanfaatkan kalangan senior," ujarnya.