Sukses

Kenali FOMO Syndrome dan Cara Mengatasinya

Merasa tidak bisa hidup tanpa gawai?

Liputan6.com, Bandung Merasa tidak bisa hidup tanpa gawai? Atau merasa puas ketika merasa unggahanmu di media sosial terlihat lebih hebat daripada orang lain? Bisa jadi kamu sedang mengalami FOMO syndrome.

FOMO syndrome atau Fear of Missing Out adalah jenis gangguan mental yang membuat penderitanya merasa cemas ketinggalan informasi, trending topic, dan lainnya. Tentu saja hal tersebut membuat mereka merasa tidak bisa jauh dari telepon pintarnya.

Gangguan mental ini biasanya dialami oleh remaja akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Syndrom ini cenderung membuat mereka lebih konsumtif terhadap media sosial sebagai pelarian dari rasa rendah diri berlebihannya.

Orang-orang dengan gangguan kecemasan dan depresi berisiko besar mengalami FOMO syndrome. Namun faktor utama yang mendorong munculnya FOMO syndrome adalah rasa rendah diri yang berlebihan yang membuat mereka tidak bahagia.

Akibatnya, FOMO syndrome akan mendorong seseorang untuk selalu memenuhi standar lingkungannya. Tak jarang ini membuat seseorang mengambil keputusan tanpa berpikir panjang.

Untuk mengetahui FOMO syndrome, berikut adalah gejala-gejala yang muncul pada orang dengan FOMO syndrome.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Ciri-ciri FOMO Syndrome

1. Selalu mengecek gawai

Seseorang yang mengalami FOMO akan selalu mengecek ponsel tepat ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita apapun.

2. Ingin mendapat pengakuan di dunia maya

Orang dengan FOMO syndrome akan lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata. Hal tersebut karena mereka diakui orang lain di dunia maya.

3. Selalu ingin tahu kehidupan orang lain

Seseorang dengan FOMO syndrome biasanya akan selalu ingin tahun tentang kehidupan orang lain, mereka tertarik lebih banyak hingga tak jarang selalu memantau pergerakan orang-orang tersebut lewat media sosial.

4. Selalu ingin tahu gosip terbaru

Sekali lagi, orang dengan FOMO syndrome selalu ingin menjadi orang yang ‘paling’ untuk mendapat pengakuan. Tak jarang mereka selalu ingin tahu tentang gosip-gosip terbaru.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

5. Konsumtif 

Orang dengan FOMO syndrome juga akan mengeluarkan uang melebihi kemampuannya untuk sekadar membeli barang-barang yang tidak penting supaya tidak ketinggalan jaman.

6. Tidak Berpikir Panjang 

Seseorang dengan FOMO syndrome biasanya tak pernah berpikir panjang. Mereka akan langsung menerima setiap ajakan temannya bahkan disaat sedang tidak ingin atau meski sebenarnya tidak perlu datang.

7. Puas Ketika Merasa Lebih

Orang dengan FOMO syndrome akan merasa puas ketika membagikan kehidupan pribadinya di media sosial dengan tujuan mengalahkan orang lain. Mereka akan membuat postingan yang seolah-olah “lebih” atau tidak kalah hebat dari orang lain.

Cara Mengatasi FOMO syndrome

Mengatasi FOMO syndrome bisa dilakukan dengan membatasi penggunaan media sosial, mengenali potensi dan kelebihanmu, mengalihkan perhatian dari gadget dengan membangun koneksi dan relasi, serta mengacaukan pola pikir yang membuatmu merasa rendah diri.  

Penulis: Mega Dwi Anggraeni