Liputan6.com, Solok Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dilanda banjir pada Selasa, 1 Februari 2022, pukul 18.30 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan sedikitnya 60 rumah terdendam akibat kejadian ini.
Selain itu, 1 unit jembatan terputus dan 5 hektare lahan pertanian juga ikut terendam. Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur serta meluapnya Sungai Batang Suliti dan menyebabkan 2 kecamatan terdampak.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melaporkan, wilayah terdampak banjir yakni Nagari Pakan Rabaa Timur dan Nagari Batang Lolo Persiapan yang terletak di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, serta Nagari Pasar Muara Labuh di Kecamatan Sungai Pagu.
Advertisement
Baca Juga
"Tercatat sebanyak 90 kepala keluarga di wilayah tersebut terdampak," kata Abdul, Rabu (2/2/2022).
Dijelaskannya, hasil kaji cepat di lapangan, banjir ini tidak berdampak pada sektor pendidikan dan ekonomi. Namun, untuk jaringan komunikasi sempat terganggu di lokasi kejadian. Tim BPBD Kabupaten Solok Selatan bersama tim gabungan segera menyambangi lokasi dan melakukan evakuasi.
"Pemenuhan kebutuhan logistik juga diupayakan untuk memenuhi kebutuhan dasar para warga terdampak," terangya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Informasi BMKG
Merujuk informasi BMKG mengenai peta prakiraan daerah potensi banjir Dasarian I Februari 2022, wilayah Kabupaten Solok Selatan antara lain Kecamatan Kotoparikgadangdiateh, Kecamatan Pauh Duo, Kecamatan Sangir, Kecamatan Sangirbalaijinggo, Kecamatan Sangirbatanghari, dan Sungaipagu tergolong kategori rendah.
Meski demikian, BNPB mengimbau para warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya bencana hidrometeorologi.
Advertisement
Pembersihan DASÂ
Pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) hendaknya dilakukan secara periodik dengan cara bergotong royong oleh warga sekitar untuk meminimalisir terjadinya penyumbatan hingga menyebabkan banjir yang dapat merugikan.
Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa saluran air siap menampung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.