Sukses

Cerita Petani Sukses Kembangkan Hidroponik Buah Terbesar di Gorontalo

Pagi mulai menguning, Rudy Adam tampak sibuk membersihkan kebunnya. Sembari jeda istirahat, ia seruput kopi buatan istri.

Liputan6.com, Gorontalo - Pagi mulai menguning ketika Rudy Adam tampak sibuk membersihkan kebunnya. Sembari jeda istirahat, ia seruput kopi buatan istri. Tak lama berselang, ia kembali, lalu meluncur melanjutkan pekerjaannya.

Rudy merupakan satu di antara begitu banyak petani hidroponik di Gorontalo yang mengandalkan usahanya ini untuk menyambung hidup. Ceruk rezekinya makin kecil saat pandemi Covid-19 menerjang Provinsi Gorontalo.

Apalagi saat ini kasus Covid-19 varian Omicron sedang tinggi-tingginya, dikhawatirkan akan berdampak pada usahanya tersebut. Namun hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk terus berinovasi.

Yang dilakukan Rudy saat ini hanyalah inovasi, agar dapur istri tetap mengepul. Dengan modal yang ada, Rudy akhirnya memberanikan diri mengubah haluan, dari petani konvensional menjadi petani modern.

Rudy bercerita, selain pandemi Covid-19 yang menerpa, perubahan iklim saat ini membuat dirinya kerap kali mengalami gagal panen. Cuaca yang sulit untuk diprediksi membuat dirinya mengalami kerugian yang berarti.

Cuaca yang kerap kali sulit untuk diprediksi, menyebabkan dirinya harus mengalami gagal panen. Tidak hanya gagal panen, pengaruh perubahan iklim memaksa ia untuk menunda waktu penanaman.

"Perubahan iklim menjadi salah satu alasan mengapa saya putar haluan dari petani konvensional ke hidroponik," kata Rudy.

"Kemudian pandemi Covid-19 juga sangat berdampak pada usaha pertanian. Pernah kala itu aktivitas warga serba dibatasi, menyulitkan saya untuk memasarkan hasil panen," ungkapnya.

Rudy pun memutuskan memulai usaha hidroponik dengan skala kecil. Awalnya ia menanam dengan berbagai macam jenis sayuran dengan rotasi tanam yang diatur dengan waktu tertentu.

Hingga akhirnya, usahanya pun berbuah manis, hasil produksinya berlimpah dan kebanjiran pemesan. Sebab, sayur yang diproduksinya tidak menggunakan pupuk kimia alias organik.

"Mungkin sayur organik inilah yang menarik perhatian masyarakat untuk membeli," tuturnya.

"Alhamdulillah, tidak hanya masyarakat umum. Saya menyuplai ke Mal hingga supermarket," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Terbesar di Gorontalo

Tidak hanya sampai di situ, Rudy kemudian mengembangakan usahanya lagi dari hidroponik sayur, ke hidroponik buah. Banyaknya permintaan konsumen, membuat dirinya lebih tekun untuk belajar dan mengembangkan usahanya.

Hanya bermodalkan internet dan tekad yang kuat, pengembangan hidroponik buah mulai ditekuni. Meskipun membutuhkan modal yang besar, hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk terus melakukan inovasi.

"Memang modalnya besar, tapi tekad saya yang lebih besar untuk mengembangkan ini," tutur Rudi.

"Saya hanya mengandalkan referensi dari Youtube untuk belajar, selanjutnya saya tinggal mengembangkan dengan pengetahuan yang saya miliki," ungkapnya.

Seperti pada usaha sebelumnya, inovasi hidroponik buah miliknya akhirnya berhasil. Rudi berhasil membudidayakan beberapa macam varietas buah hanya dengan menggunakan sistem hidroponik.

Mulai dari buah melon yang memiliki tiga varietas dan semangka sebagai awal. Belum lagi rencananya ia akan melakukan penanaman buah stroberi, anggur dan buah lainya yang tidak pernah ada di Gorontalo.

"Ternyata buah melon lebih enak rasanya kalau ditanam dengan sistem hidroponik. Kita sendiri bisa mengatur kemanisan buah tersebut," katanya.

"Ke depan mungkin lebih banyak buah yang akan saya taman," imbuhnya.

Hingga akhirnya, usahanya dalam melakukan inovasi pertanian bisa semanis buah yang ditanamnya. Bahkan saat ini, ia kebanjiran pesanan, mulai ritel, supermarket hingga masyarakat umum.

Bahkan, bisa dibilang usaha hidroponik buah miliknya adalah satu-satunya usaha terbesar yang pernah ada di Provinsi Gorontalo. Sebab, saat ini belum ada usaha hidroponik buah yang sebesar miliknya.

"Semua tinggal pada diri kita, mau melakukan atau tidak. Saat ini saya sudah  mulai banyak pesanan," ia menandaskan.

Â