Sukses

Langkah Operator BRI Liga 1 Cegah Laga Tunda Usai Ditemukan Kasus Covid-19

Mengantisipasi adanya laga tunda pada ajang kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga menyebut telah memberikan opsi-opsi kepada semua klub peserta liga.

Liputan6.com, Denpasar - Mengantisipasi adanya laga tunda pada ajang kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga menyebut telah memberikan opsi-opsi kepada semua klub peserta liga.

Direktur Ops PT LIB Sudjarno mengatakan, kompetisi akan terus dilaksanakan dengan mendatangkan pemain-pemain muda yang ikut didaftarkan dalam kopetisi BRI Liga 1.  

"Klub ini merespons untuk melaksanakan Pasal 52 Ayat 5 yang bisa mendatangkan pemain muda dari U-20 dan U-18. Mereka bisa menggantikan pemain yang terkendala prokes," kata Sudjarno, Jumat (4/2/2022).

Menurutnya, opsi tersebut menjadi pilihan yang harus bisa diterima semua klub agar kompetisi BRI Liga 1 tidak terhenti.

"Berikutnya diharapkan tidak ada kendala untuk mendatangkan pemain muda, karena ini bagian dari komitmen untuk kita bisa terus berkompetisi," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditemukan Kasus Covid-19

Sementara itu, Dokter Satgas Covid-19, dr. Alfan Nur Asyhar mengatakan, peningkatan kasus ini ketika Covid-19 diketahui setelah pemeriksaan test PCR yang dilakukan empat hari sekali selama kompetisi berlangsung.

"Berdasarkan hasil PCR setiap empat hari diambil, dari pengambilan itu, fluktuatif. Ada yang positif, ada yang sembuh. Jadi dinamis," terang Alfan.

Ia menambahkan, meski banyak ditemukan pemain yamg terkonfirmasi Covid-19, namun proses penyembuhannya relatif cepat. Menurutnya, para pemain dan official yang terkonfirmasi Covid-19 tidak ada yang memiliki gejala berat.

"19 orang sembuh. Dari kesembuhan ini, mereka hampir kurang lebih 90 persen tidak bergejala. Sisanya gejala ringan," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.