Liputan6.com, Takalar - Salah satu putra daerah dari Takalar, Sulawesi Selatan terbang meninggalkan tanah kelahirannya. Ia adalah Muhammad Khawariz yang memberanikan diri untuk merantau ke Pulau Jawa demi mendapatkan kualitas pendidikan terbaik.
Berlatar dari keluarga sederhana bukan menjadi alasan Khawariz untuk memiliki cita-cita yang tinggi. Tumbuh dari keluarga pendidik mengajarkan dia sebuah pelajaran hidup berharga.
Pelajaran hidup itulah yang kemudian mendorong Khawariz untuk berusaha memberikan kontribusi yang terbaik kepada orang lain. Ia meyakini bahwa pelaut ulung tak lahir dari laut yang tenang.
Advertisement
Baca Juga
"Dan itu benar-benar saya maknai dalam kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali ketika saya dihadapkan pada tujuan besar nan mulia, mimpi untuk terus tumbuh dan menumbuhkan yang lain selalu menjadi energi terbesar saya untuk terus berlari," kata Khawariz kepada Liputan6.com, Minggu (6/2/2022).
Sejak kecil, pria kelahiran Sungguminasa Gowa, 29 November 2001 ini bercita-cita menjadi seorang pendidik meneruskan orang tuanya. Dengan menjadi pendidik terutama dosen, ia akan membuka kesempatan untuk belajar dan mengajar. Kesempatan untuk melakukan penelitian terbuka lebar.
Selain pendidik, Khawariz juga ingin menjadi penulis yang dapat mengabadikan suatu ilmu tanpa mengenal ruang dan waktu. Dengan menulis dia dapat membahagiakan diri, menenggelamkan diri dalam riset, analisis, menyusun aneka hipotesis dan kemungkinan, serta memotivasi orang lain.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Mahasiswa Berprestasi yang Punya Gagasan Cemerlang
Tahun 2019 Khawariz diterima di kampus pertanian terbaik bangsa yakni IPB University. Ia mengambil program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).
"Kesempatan menimba ilmu tersebut tidak pernah saya sia-siakan, saya banyak belajar tentang Manajemen Perikanan Berbasis Sumberdaya, Sistem Informasi Perikanan, dan Kebijakan Sumberdaya Perairan. Selain itu, saya berpartisipasi dalam berbagai organisasi," tuturnya.
Di tanah rantau, Khawariz sukses menjadi Finalis Mahasiswa Berprestasi IPB University setelah menyingkirkan beberapa mahasiswa lainnya. Gelar mahasiswa berprestasi itu berdampingan dengan ide dan gagasannya yang cemerlang yakni Swara Bahari.
"Gagasan saya ini adalah strategi reformasi tata kelola kelembagaan Kelompok Taruna Nelayan berbasis smart institution guna penumbuhan ekosistem korporasi petani di tiap satuan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP)," terangnya.
Strategi tersebut mengombinasikan antara big data kelembagaan yang berasal dari spesialisasi data desa presisi dan teknologi artificial intelligence (AI) untuk menghasilkan paket rekomendasi kebutuhan program pengembangan kelembagaan sebagai agenda Kelompok Taruna Nelayan dalam mencapai target optimum usaha perikanan.
Advertisement
Punya Jiwa Sosial Tinggi
Khawariz merupakan salah satu mahasiswa dari tanah Sulawesi yang doyan mengikuti lomba. Bukan main-main, kelasnya sudah internasional hingga meraih penghargaan dari ajang lomba tersebut.
Di samping aktif sebagai mahasiswa yang dikenal prestasinya, Khawariz tetap memiliki jiwa sosial yang tinggi dengan mengabdi di tengah-tengah masyarakat.
"Dalam kehidupan bermasyarakat, saya aktif dalam menginisiasi dan membangun Yayasan Dekap Cita yang merupakan wadah aktualisasi yang dibentuk untuk pengembangan, penanaman, dan pendampingan kebiasaan baik untuk anak-anak wilayah pesisir Indonesia dengan konsep Iptek yang dipadukan dengan kearifan lokal," kata Khawariz.