Sukses

Kesaksian Warga Bantul Tak Sengaja Lihat Detik-Detik Mengerikan Kecelakaan Bus Pariwisata

Semula warga Bantul ini hanya berniat untuk membantu mobil lain yang mogok. Di saat itu, ia justru melihat detik-detik peristiwa mencekam bus pariwisata hantam tebing Bukit Bego

Liputan6.com, Yogyakarta - Kecelakaan maut yang merenggut 13 karyawan konveksi dari Sukoharjo Jawa Tengah di Tabing Bego Jalan Dlingo - imogiri pada Minggu siang sempat dilihat oleh soerang pengguna jalan yang hendak melintas. Bahkan, saat bus tersebut mengantam tebing ia melihat secara langsung.

R. Muhamad Elko Pasa (36) warga Padukuhan Pundung, Kaluraha  Wukirsari, Imogiri, Bantul Yogyakarta. Saat kejadian, ia bersama keluarnya hendak berkunjung ke Gunungkidul untuk suatu keperluan.

Namun saat menaiki tanjakan sekitar Bukit Bego ia melihat salah satu pengguna mobil yang berada di selatan jalan mogok. Saat itu pula Elko menghentikan mobil yang ia kendarai untuk menolong mobil tersebut.

"Jadi saya dari arah Imogiri bersama keluarga ada mobil mogok terus saya tolong," kata Elko saat dihubungi senin (7/2/2022).

Saat itu, Elko yang hendak memeriksa bagian mesin mobil yang mogok tersebut membuka kap mobil. Tiba-tiba dari arah timur meluncur bus yang begitu cepat. Bahkan, sopir panik terlihat dari kaca bus depan.

Usai melintasinya, Elko tetap melihat bus pariwisata tersebut terus melaju hingga ada kendaaraan di depan bus tersebut menurunkan kecepatan akibat ada mobil yang terhenti. Saat itulah, Elko melihat bus tersebut berbelok ke kanan untuk menghindari tabrakan.

"Ada mobil dan 4 sepeda motor itu pelan karena direm, nah saat itu bus banting setir ke kanan dan menghantam tebing," jelas Elko.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Detik-Detik Kecelakaan Maut

Elko menuturkan bahwa bus tersebut awalnya menabrak tebing di bagian badan bus, kemudian oleh sang sopir bus dibanting lagi ke kiri namun nahas ban belakang bus tersebut terlihat melayang dan kemudian buspun kembali ke kanan dan menghantam tebing untuk kedua kalinya.

Saat kejadian, Elko yang bejarak sekitar 80 meter melihat ada beberapa penumpang bus yang terlempar dari kaca bus bagian samping. Bahkan, pada benturan kedua Elko juga mendengarkan teriakan dari dalam bus.

"Jadi busnya itu miring ke kanan, kaya terbang gitu Mas. Namun sesaat kemudian bus dibanting lagi lalu nabrak tebing yang kedua kalinya. Hancur di bagian depan," terang Elko.

Usai terjadi benturan yang kedua, Elko langsung menghampiri bus nahas tersebut. Elko mencoba menyelamatkan penumpang yang berada di dalam bus melalui kaca jendela yang pecah.

Elko juga melihat ada 2 orang yang terlempar, 1 laki laki dan 1 perempuan masih berada di tebing tak sadarkan diri. Hingga ada beberapa warga yang mengetahui hal tersebut kemudian mengevakuasinya.

Selain itu, di saat yang sama ia mencoba menghubungi pihak kepolisian setempat juga menghubungi pihak PMI Bantul agar mendapat bantuan pertolongan.

 

3 dari 3 halaman

Anaknya Trauma

Elko menceritakan bahwa ada seorang anak usia belasan tahun terluka di bagian kepala sedang menggendong adik yang juga mengalami cidera di kepala. Keduanya bersimbah darah sembari menangis mencari ibunya dengan menjauhi bus nahas tersebut.

"Saya lihat anak kecil menggendong adiknya yang terluka, bahkan dia sendiri terluka dan bersimbah darah," terangnya.

Di saat yang sama, elko kemudian teringat anak dan istrinya yang masih berada di lokasi mobil yang hendak ia tolong kemudian menghampirinya. Usai bertemu, Elko kemudian meninggalkan lokasi kejadian akibat anaknya takut.

"Anak saya takut, jadi saya ajak pergi dari lokasi. Ya saya bisa menolong orang, tapi ini kan saya juga harus menolong anak saya dari trauma," kata Elko.

Elko menyebut bahwa dirinya telah dimintai keterangan dari pihak kepolisian untuk mencari petunjuk penyebab kecelakaan maut tersebut. Bahkan, hingga kini ia selalu siap jika nantinya akan dipanggil lagi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Sudah dimintai keterangan, dan bukan hanya saya ada beberapa warga yang juga dimintai keterangan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.