Sukses

Aksi Mulia Pemkot Cilegon dan Baznas Tebus Ijazah yang Tertahan di Sekolah

Pemkot Cilegon bersama Baznas, menebus ratusan ijazah siswa yang tertahan di sekolahnya masing-masing, lantaran siswa itu memiliki tunggakan biaya penyelenggaraan pendidikan.

Liputan6.com, Cilegon - Pemkot Cilegon bersama Baznas, menebus ratusan ijazah siswa yang tertahan di sekolahnya masing-masing, lantaran siswa itu memiliki tunggakan biaya penyelenggaraan pendidikan. Kini, setelah ijazah tertebus, para mantan siswa itu bisa mempergunakannya untuk mencari kerja ataupun melanjutkan masa depannya dalam upaya memperbaiki ekonomi keluarga.

Sementara ini, baru 192 ijazah yang ditebus senilai Rp 200 juta. Harapannya, ke depan semakin banyak alumnus yang bisa dibantu untuk mengeluarkan ijazahnya yang tertahan di sekolah.

"Lulus 2021, SMK YP Fatahilah Cilegon. (Ijazah ditahan) karena belum menyelesaikan pembayaran. (Ijazah) buat nyari kerja," kata Yogi Adi Pratama, Selasa (8/2/2022).

Baznas dan Pemkot Cilegon baru menebus ijazah di dua sekolah, yakni SMK YP Fatahillah 1 Cilegon dan SMK YP 17 Cilegon. Bantuan penyelenggaraan pendidikan diharapkan bisa terus dilakukan di seluruh sekolah yang ada di Kota Baja, agar tidak ada lagi siswa yang ditahan ijazahnya.

Persoalan tunggakan biaya sekolah hingga penahanan ijazah mungkin tidak hanya terjadi di Kota Cilegon. Problematika ini bisa saja terjadi di kalangan pelajar dari keluarga kurang mampu di daerah mana pun.

"Karena memang rata-rata, mereka itu adalah rata-rata dari keluarga menengah ke bawah. Setelah kami dalami lagi, bahwa ijazahnya itu tidak bisa tertebus," kata Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, Selasa (8/2/2022).

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Gotong-royong Tebus Ijazah

Helldy Agustian berharap semakin banyak pihak, terutama dunia usaha membantu biaya penyelenggaraan pendidikan, terutama untuk menebus ijazah siswa di sekolah yang ada di Kota Baja.

"Hari ini 192 orang terbantu, mudah-mudahan ke depannya ada industri-industri yang tertarik untuk ikut membantu," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dindik Kota Cilegon, setidaknya ada 2 ribuan siswa yang ijazahnya masih tertahan, dengan estimasi pelunasan biaya penyelenggaraan pendidikan sebesar Rp2,5 miliar di 14 sekolah.

Selain upaya menebus ijazah, Pemkot Cilegon sedang membangun komunikasi dengan berbagai tingkat sekolah agar bisa merelakan ijazah para alumninya.

"Pemkot mau pendekatan dengan SMK/sederajat untuk melakukan pemutihan, melepas ijazah yang ditahan, sebagai bentuk kepedulian yayasan pada masyarakat kurang mampu," kata Kasubag Program Dindik Cilegon, Vania Eriza, Selasa (8/2/2022).