Liputan6.com, Cilegon - Proses bongkar muat kapal dan pelayaran di Pelabuhan Merak terhambat dan memakan waku lebih lama sejak Selasa hingga Kamis, 8-10 Februari 2022. Penyebabnya, cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Selat Sunda dalam beberapa hari terakhir.
"Sehingga kapal juga sandar dan bongkar muat tidak normal akibat dari cuaca. Ini sudah berjalan beberapa hari, mulai dari hari Selasa malam sampai dengan saat ini, cuaca masih buruk," kata GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Hasan Lessy, Kamis (10/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
Hasan Lessy menerangkan jika kapal sulit bersandar, akan dialihkan ke dermaga lainnya yang memungkinkan kapal sandar. Biasanya, kapal sulit sandar di Dermaga Eksekutif ataupun Dermaga VII, lantaran tidak ada pemecah gelombang untuk menahan kuatnya arus laut.
Terlebih saat ini, menurut Hasan Lessy, ketinggian gelombang antara 1,5 meter hingga 2,5 meter. Kemudian kecepatan angin mencapai 30 knot per jam.
"Kegagalan dari kapal sandar akibat cuaca, namun kita lihat ada beberapa dermaga yang bisa untuk sandar, salah satunya di Dermaga 6 (eksekutif) jika terjadi gagal sandar dan koordinasi dengan BPTD maka dialihkan bongkar di dermaga lain," dia menerangkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Bongkar Muat Kapal Makin Lama
Cuaca buruk yang menerjang Pelabuhan Merak dan kapal sulit sandar bahkan memakan waktu perjalanan lebih lama menyebabkan antrean kendaraan mengular keluar pelabuhan. Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantong parkir oleh Sat Lantas Polres Cilegon, untuk menghindari kemacetan lebih parah.
Kapal yang sebelumnya beroperasi hanya berjumlah 20 unit, kini ditambah menjadi 25 unit, dengan harapan bisa mengurangi antrean kendaraan di luar Pelabuhan Merak.
"Kapal yang ditambah melihat dari kondisi ini, kami akan menambah kapal yang besar-besar dan drafnya lebih tinggi," jelasnya.
Advertisement