Sukses

Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong Ricuh, 1 Orang Dikabarkan Tewas

Demonstrasi warga mengatasnamakan Aliansi Tani Rakyat Tolak Tambang PT Trio Kencana itu dilakukan dengan memblokade Jalan Trans Sulawesi di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong

Liputan6.com, Palu - Aksi unjuk rasa ratusan warga yang menolak perusahaan tambang di Kecamatan Kasimbar, Parigi Moutong berakhir ricuh setelah polisi terpaksa membubarkan pemblokiran jalan oleh pengunjukrasa.

Aksi demonstrasi warga mengatasnamakan Aliansi Tani Rakyat Tolak Tambang PT Trio Kencana itu dilakukan dengan memblokade Jalan Trans Sulawesi di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong. Aksi itu digelar sejak Sabtu Pagi (12/2/2022).

Aksi itu sendiri adalah yang ketiga kalinya dilakukan warga untuk meminta Gubernur Sulteng mencabut IUP PT Trio Kencana. Mereka juga meminta Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura menemui mereka. Namun tidak dipenuhi hari itu.

Blokade jalan tersebut akhirnya dibubarkan polisi karena dinilai sudah mengganggu pengendara yang melintasi jalan Trans Sulawesi.

Aparat menggunakan gas air mata dan air untuk membuka jalan yang diblokade sejak Sabtu siang hingga malam. Sementara warga melempari aparat dengan batu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Penjelasan Kapolda Sulteng

"Pukul 12 Siang warga menutup jalan Trans Sulawesi. Penindakan kami lakukan hingga pukul 12 malam diawali imbauan. Kami menindak karena itu jalan penghubung lintas provinsi," Kapolda Sulteng, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan di Mapolda Sulteng, Minggu pagi (13/2/2022).

Informasi yang dihimpun Liputan6.com menyebut satu warga diduga tewas dalam kericuhan tersebut.

Mengenai adanya korban dalam unjuk rasa tersebut itu, Rudy mengaku akan ke TKP untuk mengecek kepastian informasi itu.

"Pagi ini saya akan ke lokasi. Yang pasti yang melanggar hukum, warga maupun aparat akan kita tindak," Rudy menegaskan.