Sukses

Usai Diguyur Hujan Intensitas Tinggi, 4.679 KK di Ketapang Kalbar Terdampak Banjir

Sebanyak 16.811 jiwa dari 4.679 kepala keluarga di Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 15 hingga 120 sentimeter.

Liputan6.com, Ketapang Sebanyak 16.811 jiwa dari 4.679 kepala keluarga di Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 15 hingga 120 sentimeter.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari melaporkan, banjir yang merendam 6 desa itu dilaporkan terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi.

"Desa yang terdampak adalah Balai Pinang, Kualan Hilir, Kualan Tengah, Semandang Kiri, Semandang Hulu, dan Botuh Bosi," kata Badul, Minggu (13/2/2022).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang mencatat kurang lebih 2.228 unit rumah terdampak. Sebanyak 1 unit fasilitas pendidikan dan 12 unit fasilitas umum terdampak banjir akibat hujan yang terjadi Sabtu, 12 Februari 2022.

"Tidak ada laporan warga mengungsi akibat kejadian tersebut," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Lakukan Kaji Cepat

Diterangkan Abdul, BPBD Kabupaten Ketapang telah berkoordinasi dengan perangkat desa, TNI, Polri, dan relawan setempat untuk melakukan kaji cepat dan pendataan kemungkinan wilayah terdampak lainnya.

"Kondisi terkini di lapangan terpantau banjir mulai berangsur surut," terangnya.

BPBD setempat masih terus melakukan monitoring cuaca serta mengimbau masyarakat untuk waspada apabila ada potensi banjir susulan.

3 dari 3 halaman

Peringatan Dini

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca di wilayah Kalimantan Barat hingga Kamis, 17 Februari 2022, berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

"Sebelumnya BMKG juga menyatakan puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari 2022," sebut Abdul.

Menanggapi adanya prakiraan cuaca dan peringatan dini tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan tahun 2022.

Langkah-langkah mitigasi dan pencagahan yang dapat dilakukan di antaranya dengan memantau Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan aliran air dari sampah maupun material lain, hingga memantau debit air sungai saat terjadi hujan lebat.