Sukses

Minta Maaf, Ustaz Khalid Basalamah Klaim Tak Sebut Wayang Haram

Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan pendapatnya mengenai wayang kulit dari sudut pandang Islam, termasuk tobat yang dilakukan oleh dalang

Liputan6.com, Jakarta - Wayang mendadak jadi perbincangan hangat usai disinggung oleh Ustaz Khalid Basalamah. Salah satu potongan video yang beredar di media sosial, ucapan ustaz kondang itu menuai polemik berbuntut protes oleh salah satu kelompok masyarakat pelestari wayang.

Potongan video viral itu yakni ketika Ustaz Khalid Basalamah menjawab pertanyaan jemaah kajian mengenai wayang. Dalam potongan video itu, Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan pendapatnya mengenai wayang kulit dari sudut pandang Islam, termasuk tobat yang dilakukan oleh dalang.

"Kalau masalah tobat, ya tobat nasuha, dan kalau dia punya (wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan," ucap dia.

Jawaban Ustaz Khalid Basalamah lantas menyinggung sejumlah pihak yang masih merawat wayang sebagai bagian dari budaya bangsa dan warisan nenek moyang Indonesia.

Pendakwah yang dikenal melalui ajaran sunnah ini diminta mengklarifikasi maksud dari jawabannya itu.

Polemik wayang ini lantas direspons Ustaz Khalid Basalamah. Dia mengklarifikasi perihal wayang ini melalui Instagram terverifikasinya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Klarifikasi Ustaz Khalid Basalamah Perihal Wayang

"Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami. Saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seiman juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai muslim kepada penanya muslim. Itu dulu batasannya," kata Ustaz Khalid Basalamah melalui video klarifikasi yang diunggahnya, Selasa (15/2/2022).

Penjelasan yang disampaikan Ustaz Khalid Basalamah berlanjut ke soal pemahaman menjadikan Islam sebagai tradisi.

"Dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan," dia menambahkan.

"Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam, ada baiknya ditinggalkan. Ini sebuah saran."

Ustaz Khalid menjelaskan bahwa dirinya ditanya soal seseorang yang berprofesi sebagai dalang ingin bertobat memainkan wayang.

 

3 dari 3 halaman

Khalid Basalamah Minta Maaf

"Potongan yang kedua teman-teman sekalian pada saat penanya menanyakan bagaimana tobatnya dalang. Jadi, pertanyaan ini kami jawab, ini mirip dengan sebenarnya lingkupnya kalau ada yang menanyakan bagaimana tobatnya seorang pedagang, seorang guru misalnya, disebutkan profesi," kata dia.

"Maka saya sebagai seorang dai muslim menjawab. Umumnya kaum muslimin dan setiap muslim umumnya akan merasa bahagia, senang, kalau diajak bertaubat. Dan jawabannya memang taubat nasuha, kembali kepada Allah dengan taubat yang benar," Ustaz Khalid Basalamah memaparkan.

"Potongan yang ketiga teman-teman sekalian, sangat berhubungan dengan jawaban saya terhadap potongan yang kedua tadi, yaitu dimusnahkan. Jadi, kalau ada orang yang memang bertobat, misalnya, ini dia seorang dalang. Kalau dia sudah tobat dia enggak mau lagi melakukan itu, mau diapakan wayang-wayang ini. Saya katakan untuk dia secara secara individu dimusnahkan, sebatas itu," katanya lagi.

Ustaz Khalid Basalamah sekaligus meminta maaf kepada masyarakat saat memberi jawaban kepada jamaah kajiannya mengenai wayang.

"Dan saya pada kesempatan ini, Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tidak terkecuali, yang merasa terganggu, tersinggung dengan jawaban kami tersebut. Semoga klarifikasi berikut ini bisa dimaklumi dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu menyatukan kita di atas persatuan dan kesatuan di negara Republik Indonesia, insyaAllah," dia menuturkan.

Hernowo Anggie