Sukses

Tanggapi Keluhan Warga, Polda Riau Bakal Periksa Kapolres Kampar

Bidang Propam Polda Riau mengirim petugas Paminal ke Kabupaten Kampar terkait desakan warga agar Kapolres Kampar dicopot dari jabatannya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau telah menurunkan personel Paminal ke Kabupaten Kampar. Ini menyusul beredarnya spanduk dan desakan warga Muhammadiyah di sana menuntut Ajun Komisaris Besar Rido Purba SIK dicopot Kapolda Riau sebagai Kapolres Kampar.

Kepala Bidang Propam Polda Riau Komisaris Besar J Setiawan dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

"Konfirmasi, intinya begitu melihat semuanya, sudah kita tugaskan semuanya," kata Setiawan, Rabu siang, 16 Februari 2022.

Setiawan menyebut Propam sudah mengirim personel Paminal meminta keterangan pihak terkait. Pemeriksaan ini berdasarkan perintah Kapolda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal.

"Intinya kita lagi bekerja, belum selesai," ucap Setiawan.

Apakah nantinya Kapolres Kampar Ajun Komisaris Besar Rido Purba diminta keterangan, Setiawan menyebut lihat perkembangan di lapangan.

"Belum dapat laporan dari Paminal, nantinya dilaporkan ke Kapolda apa yang ditindaklanjuti," ucap Setiawan.

"Kalau perintahnya begitu, ya akan diminta keterangan pihak terkait," tegas Setiawan terkait rencana pemeriksaan Kapolres Kampar.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Arogansi Kapolres

Sebelumnya, sejumlah titik di Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar, terpasang spanduk berisi meminta Kapolda Riau mengganti Kapolres Kampar. Desakan ini terkait dugaan kata-kata kasar dan arogansi Kapolres kepada kepala desa, guru dan warga.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kampar Almy Zarlis menyebut dugaan arogansi Kapolres terjadi saat kepala sekolah dan kepala desa ada kegiatan. Di sana ada Kapolres dan mengumpulkan guru yang belum vaksin.

Kapolres diduga berkata kasar kepada guru yang belum vaksin. Bahkan seorang kepala desa diacungkan kepalan tinju.

Sikap ini menjadi status seorang guru di Facebook. Status ini membuat sang guru diminta keterangan dari siang hingga malam hari lalu membuat surat pernyataan dan video permintaan maaf.

Arogansi Kapolres ini membuat warga Muhammadiyah karena sikap seperti ini tidak hanya sekali dilakukan. Warga memang tidak berdemonstrasi tapi terlebih dahulu memasang spanduk.

Kapolda Riau langsung merespon spanduk ini. Irjan Iqbal mendatangi pengurus Muhammadiyah Riau dan meminta maaf atas perlakuan anak buahnya.

Kapolda juga berjanji menjadikan kejadian ini sebagai atensi. Diapun memerintah Bidang Propam Polda Riau turun tangan.