Liputan6.com, Garut - Insiden putusnya tali bendera sangsaka merah putih mengurangi kekhidmatan puncak perayaan ke-209 Hari Jadi Garut (HJG). Tali pengait bendera yang tengah dibentangkan anggota paskibraka kabupaten, tiba-tiba putus hingga mengganggu proses penarikan.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, masalah putusnya tali pengait bendera Sang Saka Merah Putih ini merupakan insiden kecil di luar rencana manusia.
"Tentu kita memahami sebagai bagian yang harus kita perbaiki ke depan," ujarnya selepas upacara peringatan HJG di Lapangan Alun-Alun Garut, Rabu (16/2/2022).
Advertisement
Menurutnya, insiden kecil yang menimpa petugas Paskibra Kabupaten Garut saat pengibaran bendera merupakan hal alami yang sulit diprediksi sebelumnya. Rudy tetap memberikan apresiasi bagi para anggota paskibra itu.
"Usahanya sudah cukup baik itu kan alami saja, jadi sesuatu yang agak putus tidak akan berpikir macam-macam alami saja," ujar dia.
Hal senada disampaikan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0611/ Garut Letkol CZI Deni Iskandar, Menurutnya, insiden tali pengait bendera putus ini merupakan bentuk ketidaksengajaan.
"Itu memang sudah kejadian alami, takdir yang (tidak) kita rencanakan," kata dia.
Meskipun demikian, dia mengingatkan seluruh petugas dan pembina paskibra kabupaten untuk tetap mempersiapkan dengan matang seluruh rangkaian rencana kegiatan yang akan dilakukan.
"Mereka sudah berlatih sebaik-baiknya dilatih pelatihnya dengan semangat, sudah berbuat yang terbaik bagi kabupaten Garut tapi takdir berkata lain," kata dia.