Liputan6.com, Lombok Timur - Kembar siam Anaya dan Inaya dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, berhasil dipisahkan setelah menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo di Surabaya, Jawa Timur.
Direktur Utama RSUD dr. R. Soedjono Selong Muhammad Tantowi Jauhari, yang memantau pelaksanaan operasi, mengatakan bahwa operasi pemisahan bayi kembar siam ini berlangsung selama hampir sembilan jam.
"Operasi pemisahan berjalan dengan lancar," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis pemerintah yang diterima di Lombok, Rabu, dikutip Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Setelah kita menunggu lama akhirnya kita berhasil memisahkannya. Kini kita berdoa, semoga kedua anak ini segera sembuh dan bisa beraktivitas layaknya anak-anak lain," ia menambahkan.
Operasi pemisahan bayi kembar siam Anaya dan Inaya antara lain melibatkan dokter bedah anak, dokter bedah thorax, dokter bedah plastik, dan dokter anak. Setelah menjalani operasi pemisahan, kedua anak itu menjalani proses pemulihan di RSUD dr. Soetomo.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mendampingi serta membantu menanggung biaya operasi pemisahan Anaya dan Inaya serta biaya perawatan mereka di rumah sakit.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pemda Biayai Operasi Pemisahan
Kembar siam dempet dada Inaya dan Anaya adalah anak dari warga Desa Jurit, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.
Mereka lahir pada Mei 2019. Keduanya dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk menjalani operasi pemisahan pada akhir Januari 2022.
Pemerintah daerah membantu biaya operasi pemisahan Anaya dan Inaya karena orang tua mereka tidak mampu.
Kembar siam dempet dada Inaya dan Anaya adalah anak dari warga Desa Jurit, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.
Mereka lahir pada Mei 2019. Keduanya dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk menjalani operasi pemisahan pada akhir Januari 2022.
Pemerintah daerah membantu biaya operasi pemisahan Anaya dan Inaya karena orang tua mereka tidak mampu.
Advertisement