Sukses

Aspal Biasa Mudah Terkelupas, Pemkab Garut Jajaki Penggunaan Aspal Plastik

Salah satu kendala utama infrastruktur jalan raya di Garut akibat mudahnya metarial aspal terkelupas hingga menimbulkan lobang yang membahayakan pengguna jalan, setelah pelaksanaan proyek berlangsung.

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemkab) Garut, Jawa Barat menjajaki penggunaan aspal plastik untuk mengurangi keteregantungan penggunaan aspal berbahan minyak bumi, yang banyak digunakan selama ini.

“Kami ingin benar-benar mencoba dari sisi teknologi, dari sisi kemampuan aspal plastik,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan.

Menurutnya, salah satu kendala utama infrastruktur jalan raya di Garut akibat mudahnya metarial aspal terkelupas hingga menimbulkan lobang yang membahayakan pengguna jalan, setelah pelaksanaan proyek berlangsung.

“Kami menyambut baik ekspos terkait penggunaan aspal plastik ini,” ujar Rudy.

Dalam ekspose penggunaan aspal plastik yang dilakukan oleh PT. Chandra Asri, Rudy mengaku tertarik menjajal kemampuan penggunaan aspal berbahan campuran plastik, di tengah masih rendahnya kualitas jalan di Garut.

“Pak Edi Riva'i (PT Chanda Asri) tadi sudah menyampaikan adanya efisiensi, adanya kekuatan, dan lain sebagainya,” ujar dia.

Saat ini pemanfaatan aspal plastik dinilai perlu untuk dicoba di Garut, di tengah ancaman curah hujan yang cukup tinggi, terutama di daerah Garut Selatan dengan kontur pergeseran tanah yang cukup tinggi. “Kami ingin mencoba penggunaan aspal plastik ini,” ujar dia.

Nicko Setyabudi, perwakilan PT. Chandra Asri, menyatakan pemanfaatan sampah plastik sebagai campuran aspal minyak bumi, pertama kali diinisiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia tahun 2017 lalu. “Risetnya sudah dimulai sejak tahun 2014,” kata dia.

Hasilnya, terjadi peningkatan kualitas aspal cukup signifikan melalui campuran sampah plastik, terutama yang berasal dari sampah kantong belanja sebanyak 5-6 persen.

“Kami melihat ini merupakan sebuah langkah yang cukup baik, untuk mengurangi sampah-sampah yang khususnya memiliki nilai rendah,” kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Efisien dan Tahan Lama

Dalam uji coba telah dilakukan perusahaan 2018 lalu, kualitas aspal campuran yang berasal dari plastik masih bertahan hingga kini dengan penggunaan aspal plastik bisa mencapai 50,8 kilometer.

“Kualitas aspalnya pun masih sangat baik,” ujar dia menegaskan.

Dari sekitar 4-6 persen sampah plastik kantong kresek yang digunakan, mampu dihasilkan aspal campuran hingga 1,6 ton yang bisa digunakan untuk 1 kilometer jalan aspal plastik.

“Tentunya ada beberapa bonus dari penggunaan aspal plastik ini, mulai dari peningkatan kualitas, sampai ke bonus di bidang ekonomi,” kata dia.

Selain itu, dari segi keamanan terjadi peningkatan stabilitas marshall hingga 40 persen, termasuk peningkatan ketahanan aspal yang lainnya. “Pada akhirnya nilai sampah plastik kresek ini bisa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” kata dia.

Meskipun terjadi peningkatan beban biaya hingga 3 persen dibanding aspal biaya, namun penggunaan aspal berbahan plastik ujar dia, namun kualitas aspal yang digunakan lebih baik dengan pengurangan biaya perawatan jalan hingga 38 persen.

“Jadi kalau kami asumsikan aspal biasa secara teoritis dapat (bertahan) 5 tahun seperti itu, dengan adanya aspal plastik ini bisa naik hingga 7 tahun,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.