Sukses

KNPI Sumut Desak Kapolri Usut Dalang Penganiayaan Ketua Umum Haris Pertama

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Sumatera Utara (DPD KNPI Sumut) Samsir Pohan mengatakan, penganiayaan terhadap Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama, merupakan bentuk kejahatan demokrasi.

Liputan6.com, Medan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Sumatera Utara (DPD KNPI Sumut) Samsir Pohan mengatakan, penganiayaan terhadap Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama, merupakan bentuk kejahatan demokrasi.

"Kepolisian didesak agar mengusut tuntas dalang perkara tersebut," kata Samsir Pohan dalam pernyataan persnya, Senin (21/2/2022) malam di Kota Medan.

Turut hadir dalam konferensi pers, Sekretaris Muhammad Asril, Bendahara Abdul Jalil Ritonga, Wakil Ketua Ansor Harahap, Ryan Juskal, Agustin Sastrawan Harahap, Fakhrurrozi, Wakil Sekretaris Ahmad Rivai Siregar, serta pengurus lainnya.

"Ini bentuk upaya pembungkaman, dan ini membahayakan demokrasi kita. Belakangan ini Ketum KNPI Haris Pertama banyak menyorot persoalan publik, di antaranya menyangkut Ferdinan Hutahaean dan pengungkapan 99 perusahaan sawit terindikasi ilegal," terang Samsir.

Samsir kembali menegaskan, KNPI Sumut mendesak agar dalang penganiayaan terhadap Haris Pertama segera diusut tuntas. "Kita desak agar Kapolri memerintahkan jajarannya mengusut tuntas," tegasnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Siap Kawal Kasus

Samsir juga menegaskan, perilaku premanisme dengan alasan apapun tidak bisa diterima publik. "Kita tidak akan tunduk dan kalah oleh aksi premanisme. KNPI Sumut siap mengawal kasus ini hingga terbongkar semuanya," sebut Samsir.

Ketua Umum KNPI, Haris Pertama, dihajar oleh lebih dari 3 orang tidak dikenal (OTK) di depan Rumah Makan Garuda, kawasan Cikini, Jakarta, sekitar Pukul 14.10 WIB.

3 dari 3 halaman

Dianiaya Pakai Benda Tumpul

Informasi diperoleh Liputan6.com, Haris Pertama dipukul menggunakan batu dan benda tumpul lainnya. Diduga Haris sudah diikuti dari kediamannya oleh orang tidak dikenal tersebut yang menggunakan sepeda motor. Haris sendiri menggunakan mobil.

Begitu ke luar dari mobil di pelataran parkir Rumah Makan Garuda, Cikini, para OTK tersebut langsung menghajar Haris. Begitu selesai menghajar, OTK langsung kabur dengan menggunakan sepeda motor.