Sukses

Yuk Saksikan Kemeriahan Tapel dan Ogoh-ogoh Mini di GWK Cultural Park Bali

Lewat Festival Ogoh-ogoh GWK 2022 ini GWK Cultural Park berharap dapat menjadi corong untuk menggaungkan semangat kreativitas para pemuda.

Liputan6.com, Bali - GWK Cultural Park mendorong pelestarian budaya Bali khususnya seni Ogoh-ogoh melalui penyelenggaraan Lomba Ogoh-ogoh Mini dan Lomba Tapel Ogoh-ogoh. Kegiatan yang berkolaborasi dengan Karang Taruna Kecamatan Kuta Selatan ini diadakan dalam rangka memeriahkan perayaan hari Raya Nyepi.

GWK Cultural Park mengusung visi menjadi destinasi wisata nomor satu yang menyajikan ragam seni budaya Bali. Misinya Community Enggagement menggandeng pihak-pihak yang memiliki kesamaan obyektif untuk melestarikan serta memperkenalkan keindahan budaya Bali kepada masyarakat luas.

“Lewat Festival Ogoh-ogoh GWK 2022 ini GWK Cultural Park berharap dapat menjadi corong untuk menggaungkan semangat kreativitas para pemuda, seniman ogoh-ogoh di seluruh Bali dalam upaya melestarikan serta memperkenalkan seni budaya Bali pada dunia,” Andre Prawiradisastra, Marketing Communication & Event Division Head GWK Cultural Park dilansir Liputan6.com, Jumat (25/02/2022).

Lomba tahun ini adalah yang ketiga kalinya, setelah 2 kali sebelumnya diadakan secara daring karena kondisi pandemi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Lomba Ogoh-ogoh & Lomba Tapel Ogoh-ogoh

Lomba Ogoh-ogoh

Untuk lomba Ogoh-ogoh mengusung tema dari cerita rakyat Bali, tema Bhutakala atau Pemurtian dan wajib memasukkan unsur budaya Bali di dalam karya.Larangan menggunakan bahan sintetis seperti plastik, styrofoam, spons dan sejenisnya. Mengharuskan para seniman memakai bahan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang, dan dapat terurai secara alami jadi syarat yang harus dipenuhi peserta lomba.

Syarat Teknis:

1. Karya tidak boleh mengandung unsur SARA, Politik dan Pornografi

2. Tinggi karya maksimal 100 cm (di luar konstruksi tatakan)

3. Setiap karya harus menyertakan sinopsis dan foto dokumentasi

4. Kategori juara antara lain : Kategori anatomi terbaik, ekspresi terbaik, konsep dan desain terbaik, inovasi dan teknologi terbaik, kostum terbaik, favorit juri, ravorit online, best of the best.

Lomba Tapel Ogoh-ogoh

Perihal tema, ketentuan bahan, syarat teknis sama seperti Lomba Ogoh-ogoh. Perbedaan ada pada jumlah uang pendaftaran dan kategori juara yang terdiri dari Juara 1, 2 , dan 3, serta Juara favorit Online.

Ketentuan larangan menggunakan bahan sulit didaur ulang juga agar diperhatikan dengan baik oleh para perupa yang mengikuti lomba ini. Tahapan lomba terdiri dari babak penyisihan dan babak final. Penjurian dilangsungkan pada tanggal 2 April 2022, dan peserta yang lolos pada babak penyisihan wajib datang dan membawa karya pada babak final tersebut.

Pendaftaran lomba dengan total hadiah 35 juta ini ditutup hingga 20 Maret 2022. Hal-hal terinci mengenai lomba dapat dibaca melalui laman instagram @gwkbali dan klik linktr.ee/GWKCulturalPark pada bio instagram untuk mendaftar.

 

3 dari 3 halaman

Rangkaian Acara & Dewan Juri

Diawali dengan even workshop pembuatan ogoh-ogoh dan action figure yang menghadirkan Gusman Surya, seniman muda pembuat ogoh-ogoh dari Tampaksiring dan Gus Teja, seniman Bali pembuat action figure yang cukup ternama. Event ini berkolaborasi dengan Sekaa Teruna Yowana Dharma Bhakti, Banjar Werdhi Kosala, Desa Ungasan.

Dalam lomba ogoh-ogoh GWK Cultural Park berkolaborasi dengan membuka pendaftaran lomba ogoh-ogoh mini dan lomba tapel ogoh-ogoh yang menjadi rangkaian festival ogoh-ogoh 2022.

Dewan juri GWK Cultural Park ada Marmar Herayukti (@marmarherrz) yang merupakan pelopor ogoh-ogoh ramah lingkungan, Gusman Surya (@gusman_surya) seorang spesialis anatomi ogoh-ogoh, dan Komang Gede Sentana Putra (@keduxgarage) inovator ogoh-ogoh mekanis, dan seniman dari Lembaga LISTIBIYA Bali.

Melalui event ini GWK Cultural Park optimis dapat membangkitkan geliat dunia parwiisata di Bali untuk bergerak maju dan melakukan inovasi dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan budaya Bali.