Sukses

Menikmati Keindahan Alam Priangan Timur dalam Uji Coba Jalur Kereta Api Garut-Cibatu

Dalam dua slot perjalanan pulang pergi di jalur 19,8 kilometer (KM) itu, ratusan penumpang yang datang antre sejak pagi hari itu, tampak antusias menyaksikan pemandangan asri alam Garut dari perjalanan kereta api yang baru mereka lalui.

Liputan6.com, Garut - Uji coba Kereta Api Stasiun Garut Kota-Cibatu yang digelar PT Kereta Api Indonesia (KAI) Kamis lalu, berlangsung sukses. Total 700 warga lebih, menikmati sajian langka setelah berhenti hingga empat dekade.

Dalam dua slot perjalanan pulang pergi di jalur 19,8 kilometer (KM) itu, ratusan penumpang yang datang antre sejak pagi hari itu, nampak antusias menyaksikan pemandangan asri alam Garut dari perjalanan kereta api yang baru mereka lalui.

“Total sekitar 700 penumpang lebih yang berhasil kami angkut hari ini PP Stasiun Garut Kota-Cibatu,” ujar Juru Biara DAOP II Bandung PT KAI Kuswardoyo, beberapa waktu lalu.

Kuswardoyo yang turun langsung mengawal perjalanan uji coba perdana buat masyarakat itu, tampak sibuk mengamankan. Beberapa kali ia, mengingatkan warga pentingnya menjaga dan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 selama perjalanan berlangsung.

“Karena ini kereta uji coba tentu kami tidak bisa menggunakan kereta dengan kapasitas yang melebihi batas,” ujar dia bangga melihat tingginya antusiasme warga.

Dendi, salah satu warga penikmat perjalanan uji coba perdana jalur reaktivasi kereta ini, mengaku bangga bisa menikmati pejalanan menggunakan kereta api, terlebih pemandangan alam asri Garut yang ia saksikan sepanjang perjalanan, mampu menyejukan mata seluruh penumpang.

“Gerbongnya cukup luas, bersih dan berAC meskipun kelas yang kami naiki kelas ekonomi,” ujar dia.

Menurutnya, perjalanan menggunakan fasilitas kereta api memberikan banyak keuntungan, selain tidak menemui kemacetan lalu lintas, tingkat kenyamanan dan keamanan lebih terjamin dengan kehadiran polisi khusus (Polsus).

“Jam keberangkatan dan rencana sampai ditujuan terbilang tepat waktu,” kata dia.

Hal senada disampaikan Jameela, penumpang cilik asal Karangpawitan Garut. Menurutnya, pejalanan menggunakan kereta memberikan kenyamanan bagi anak-anak.

“Tidak ada penjual asongan dan tukang ngamen, enak banget,” ujar dia sambil tertawa riang.

Sesekali ia nampak melongok mendekati kaca gerbong, memberikan lampaian tangan untuk menyapa warga yang menyaksikan perjalanan perdana uji coba kereta buat warga tersebut. “Banyak sekali warga,” kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Koreksi Warga

Namun sebaiknya pelayanan, ada beberapa hal yang menjadi evaluasi, salah satunya pembagian tiket perjalanan kereta api yang belum merata dinikmati warga Garut.

“Saya daftar kemarin mendapar nomor urut 47 gak dapat, tapi yang nomor urut 160 malah dapat tiket,” ujar Karim (67), warga kecamatan Banyuresmi.

Hal senada disampaikan Dadang (47) penumpang lainnya. Ia mengaku telah mendaftarkan diri bersama istri untuk pejalan uji coba, namun dalam prakteknya gigit jari.

“Katanya berdasarkan nomor urut, tapi buktinya mana kok malah diacak,” kata dia sedikit kecewa.

Namun kekecewaan dua penumpang yang sudah menunggu sejak pukul 06.30 pagi itu, akhirnya sirna setelah petugas mengizinkan seluruh penumpang yang datang menikmati perjalanan itu.  

“Abah mah hitung-hitung mengingat perjalanan dulu,” ujar Karim kembali menambahkan dengan semringah.

Kuswardoyo menambahkan, untuk perjalanan selanjutnya pihak Daop 2 Bandung bakal melihat evaluasi yang telah dilakukan pihak perusahaan.

“Kami menunggu hasil evaluasi dari pemberangkatan pertama,” kata dia.

Namun melihat tingginya animo warga, Ia optimis mampu menjalankan perjalanan antara 2-3 perjalanan dalam seminggu selama uji coba berlangsung. “Untuk jadwal mungkin akan kami sesuaikan,” ujar dia.

Bagi masyarakat yang berminat menikmati pejalan uji coba, Ia kembali mengingatkan pentingnya menjaga prokes Covid-19 secara ketat, termasuk antri dalam memasuki area Stasiun.

“Janga lupa daftarkan dulu sebelum mengikuti perjalanan, sebab uji coba dilakukan dalam skala terbatas,” ujar dia mengingatkan.