Liputan6.com, Pasaman Barat - Malam kedua seusai gempa bumi magnitudo 6,1 yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sudah tak sekalut malam sebelumnya.
Pantauan Liputan6.com di lokasi paling terdampak, yakni Nagari Kajai Kecamatan Talamau, pada Sabtu (26/2/2022) pukul 23.30 WIB listrik sudah kembali menyala setelah padam sejak Jumat 25 Februari padam. Begitu juga dengan sinyal internet telah kembali pulih.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, pada malam kedua pascagempa dangkal tersebut, dari hasil pantauan di lokasi masih banyak rumah warga yang kosong. Mereka mengungsi ke posko utama Kantor Bupati Pasaman Barat.
Sementara warga yang masih bertahan di Nagari Kajai, rata-rata tidur di tenda darurat yang dibuat dari terpal di halaman rumah masing-masing.
Selain tidur di tenda darurat, juga banyak warga yang tidur di teras rumahnya dengan menggelar tikar. Hal itu karena rata-rata rumah warga mengalami rusak ringan, sedang hingga berat akibat diguncang gempa.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
10 Ribu Orang Mengungsi
Kemudian juga kondisi masih belum kondusif karena gempa susulan masih terjadi di Pasaman Barat. Jumlahnya bahkan mencapai puluhan kali sejak gempa magnitudo 6,1 pada Jumat pagi itu.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi mengatakan sedikitnya 10.000 orang mengungsi akibat gempa darat ini. Sebanyak 3.000 orang di antaranya mengungsi di halaman kantor bupati.
"Bantuan terus didistribusikan, terutama makananan dan obat-obatan," katanya, Sabtu (26/2/2022).
Bupati menyebut bantuan sandang dan pangan juga terus mengalir dari berbagai pihak ke Pasaman Barat. Hari ini Sabtu (26/2/2022) pihaknya juga sudah mendirikan posko-posko di daerah terdampak gempa bumi untuk pendistribusian bantuan.
Advertisement