Sukses

Kisah Sedih Korban Gempa Pasaman Barat Kebingungan Makamkan Keluarga yang Meninggal

Pada Sabtu malam ia mengalami kejang di tenda pengungsian, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina yang lokasinya tak jauh dari tenda pengungsian.

Liputan6.com, Pasaman Barat - Satu orang pengungsi korban gempa bumi magnitudo 6,1 yang berpusat di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu malam (26/2/2022).

Pengungsi tersebut sejak Jumat (25/2/2022) mengungsi di halaman kantor bupati Pasaman Barat. Pada Sabtu malam ia mengalami kejang di tenda pengungsian, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina yang lokasinya tak jauh dari tenda pengungsian.

Koban terdampak gempa itu bernama Lauyah berusia 65 tahun. Setibanya di rumah sakit, lebih kurang dua jam kemudian Lauyah dinyatakan meninggal dunia.

Cucu dari Lauyah, Damri saat ditemui di tenda pengungsian mengatakan neneknya mengalami kejang secara tiba-tiba di tenda, padahal sebelumnya Lauyah tidak memiliki riwayat pengakit atau pun mengeluhkan sesuatu.

"Iya baik-baik saja, Sabtu siang itu juga masih baik-baik saja," katanya kepada Liputan6.com, Minggu (27/2/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Dimakamkan di Mandailing Natal

Ia menyebut persoalan muncul ketika hendak memakamkan Lauyah, awalnya Lauyah berencana dimakamkan di Nagari Kajai.

Namun kondisi di Kajai yang merupakan daerah terparah terdampak gempa, tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan jenazah.

"Sanak saudara dan masyarakat setempat seluruhnya berada di tenda-tenda pengungsian," ujar Damri.

Jenazah Lauyah yang hanya didampingi tiga orang anaknya akhirnya diputuskan dibawa ke Penyabungan Mandailing Natal, Sumatera Utara, kampung halaman Lauyah.

"Sudah tiba di Penyabungan pagi ini dimakamkan di sana," jelasnya.