Liputan6.com, Gorontalo - Hingga kini, persoalan kelangkaan minyak goreng di Provinsi Gorontalo belum usai. Bahkan kelangkaan ini dikhawatirkan warga akan berlangsung hingga masuk bulan Ramadan.
"Jangan sampai bulan Ramadan minyak goreng tetap langka, ini akan membuat kami susah. Terutama bagi pelaku usaha," kata Fatma, seorang pedagang di Kota Gorontalo kepada Liputan6.com, Selasa (1/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Fatma bahkan mengatakan, minyak goreng saat ini sudah seperti barang antik yang susah dicari. Saat stok tersedia, harganya melambung gila-gilaan.
"Kami seperti mencari barang antik, giliran ada pasti harganya mahal," tuturnya.
"Pemerintah jangan hanya tidur dengan persoalan ini. Minyak goreng adalah kebutuhan pokok yang harus terpenuhi apalagi di bulan Ramadan," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Janji Pemkot
Sementara itu, Pemkot Gorontalo memastikan ketersediaan minyak goreng di Kota Gorontalo aman menjelang dan selama Ramadan.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha saat dikonfirmasi mengatakan, Pemkot sejak bulan lalu telah melakukan beberapa upaya terkait persoalan itu. Di antaranya, melakukan razia bagi para distributor dan agen minyak goreng.
“Tetapi ternyata, pada di distributor di Kota Gorontalo ini tidak ada yang melakukan penimbunan,” kata Marten.
Menurut Marten, kurangnya pasokan minyak goreng, lebih disebabkan karena persoalan pendistribusian. Namun pemerintah sudah melakukan langkah strategis untuk melakukan pengadaan.
"Pekan ini sesuai janji Gubernur Gorontalo kurang lebih sekitar 317.000 liter minyak goreng akan segera didistribusikan," tuturnya.
Marten menjelaskan, pendistribusian tersebut akan dilaksanakan secara bertahap. Sehingga, diharapkan pada bulan Ramadan nanti persediaan minyak goreng di Gorontalo terpenuhi.
"Terpenuhinya minyak goreng, tergantung warga, jangan membeli dalam jumlah banyak. Sedangkan para pedagang harus mematuhi harga yang ditetapkan pemerintah," jelasnya.
Advertisement