Liputan6.com, Pasaman Barat - Bencana longsor menerjang Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Senin (28/2/2022). Dalam kejadian itu seorang bocah perempuan berusia 11 tahun dan empat orang lainnya terjebak material longsor.
Tim SAR yang menerima laporan adanya korban terjebak di lokasi longsor langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi korban. Banyaknya material longsor membuat tim kesulitan untuk mengevakuasi.
Baca Juga
Evakuasi kelima korban berlangsung dramatis, di bawah guyuran hujan dan banyaknya material longsor tim SAR juga harus mengutamakan korban yang masih di bawah umur bernama Siva.
Advertisement
Ketika Tim SAR bertemu dengan para korban, Siva sudah kedinginan hingga akhirnya salah seorang tim memberikan baju seragamnya dan dipasangkan kepada Siva.
Di baju itu tertulis nama Roni G, setelah dipasangkan baju Siva mengikuti poroses evaksuai dengan berjalan kaki diiringi Tim SAR.
Untuk mempercepat proses evakuasi, akhirnya Siva digendong oleh salah seorang tim penyelamat. Dengan penerangan seadanya dan hujan deras yang mengguyur proses evakuasi, akhirnya selesai pada 05.08 WIB.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement
Material Longsor Menutup Jalan
Kepala Kantor SAR Padang, Asnedi mengatakan, kelima korban awalnya hendak menuju ke Kajai, namun di tengah jalan hujan deras sejak sore hari membuat material dari perbukitan di pinggir tebing menutup akses jalan dari segala arah.
Seluruh korban dievakuasi dalam kondisi selamat meski proses evakuasi berlangsung lama. Bahkan satu di antara para korban adalah anak-anak, yang terpaksa digendong tim SAR saat proses evakuasi.
"Seluruh korban berhasil dievakuasi dan korban di bawa ke Kantor Bupati Pasaman Barat," ujarnya.
Nagari Kajai merupakan salah satu daerah paling terdampak gempa magnitudo 6,1 beberapa hari lalu. Kini bencana lanjutan seperti banjir dan longsor mengintai daerah tersebut karena kontur tanah yang masih rawan pascagempa.