Sukses

5 Kuliner Langka Ini Bisa Dicicipi di Pasar Kangen Yogyakarta

Sederet kuliner langka ini masih bisa dicicipi hingga 6 Maret 2022 selama penyelenggaraan Pasar Kangen.

Liputan6.com, Yogyakarta - Perhelatan Pasar Kangen kembali digelar di Yogyakarta. Sejumlah kuliner langka yang sulit ditemui bisa ditemui di tempat ini.

Sederet kuliner langka ini masih bisa dicicipi hingga 6 Maret 2022 selama penyelenggaraan Pasar Kangen. Berikut lima kuliner langka Pasar Kangen Yogyakarta yang harus dicoba.

1. Carabikang

Carabikang menjadi salah satu kue tradisional yang identik dengan perayaan Hari Kemerdekaan Negara Indonesia. Carabikang merupakan kue khas Yogyakarta dan Jawa Tengah. Bentuk serupa serabi, tetapi berwarna-warni.

Carabikang dibuat dengan bahan dasar tepung beras yang dibentuk seperti bunga yang merekah dan memiliki rasa gurih dan manis. Kue carabikang sudah terkenal akan kelezatan rasanya.

Sayangnya keberadaan kudapan ini mulai sulit dijumpai di Yogyakarta. Kue carabikang menjadi salah satu kuliner langka yang dijajakan di Pasar Kangen tahun ini. Satu porsi carabikang di Pasar Kangen Yogyakarta dibanderol mulai dari Rp5.000 saja.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 4 halaman

Nasi Langgi

2. Nasi Langgi

Nasi langgi merupakan nasi rames klasik khas Jawa. Lauk dengan rasa manis, gurih dan pedas membuat nasi ini makin sedap rasanya. Apalagi saat masih hangat.

Nasi rames yang populer di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini dikenal dengan nama nasi langgi. Nasi langgi berupa nasi putih yang diberi aneka lauk-pauk.

Tak ada batasan pasti soal lauk pauknya. Namun, umumnya berupa paduan rasa gurih, manis dan pedas. Umumnya nasi rames diberi lauk orek tempe, sambal goreng kentang hati, serundeng, telur dadar, daging kelem, dan sambal.

Nasi langgi juga dilengkapi dengan irisan timun, sedikit kemangi, dan sambal. Lauk utama nasi langgi berupa daging kelem atau empal kelem. Olahan daging sapi ini dibumbui dengan rempah dan santam sehingga rasanya manis gurih.

Nasi Langgi menjadi kuliner yang popular dalam acara Pasar Kangen. Satu porsi nasi langgi dibanderol mulai dari Rp10.000 saja.

 

3 dari 4 halaman

Sarsaparila

3. Sarsaparila

Sarsaparila merupakan minuman bersoda yang berasal dari Yogyakarta. Dikutip dari berbagai sumber, minuman soda ini cukup popular pada 1960-an di Yogyakarta. Namun, saat ini minuman jenis limun tersebut semakin sulit dicari.

Jadi, tidak banyak anak muda yang mengenal minuman unik ini. Minuman ringan lokal ini berwarna ungu kehitaman. Ketika diminum memiliki ciri khas rasa yang unik dan manis dengan sensasi dingin seperti mint dan aroma khas jamu yang merebak.

Karena termasuk minuman bersoda, sarsaparila sangat cocok bila disajikan dalam kondisi dingin. Satu gelas Sarsaparila dibanderol Rp5.000 saja.

 

4 dari 4 halaman

Bir Jawa

4. Lempeng Juruh

Lempeng juruh dikenal sebagai jajanan favorit tempo dulu. Zaman dahulu Lempeng Juruh selalu laris diserbu pembeli. Selain murah meriah, kudapan ini begitu digemari masyarakat lantaran memiliki cita rasa yang unik.

Lempeng tipis yang renyah perpadu dengan siraman gula merah, mampu membuat penikmatnya ketagihan untuk terus mengigit lempeng manis ini. Meski sudah sangat langka dan hampir punah, kuliner ini masih bisa ditemukan di setiap acara Pasar Kangen Yogyakarta. Satu porsi lempeh juruh dibanderol dengan mulai dari Rp 5.000.

5. Bir Jawa

Bir jawa adalah sebutan untuk minuman khas Yogyakarta, terbuat dari beragam rempah. Dilihat dari rupanya, sekilas bir jawa mirip seperti bir beralkohol. Terlihat dari warnanya yang kuning transparan, ditambah munculnya buih-buih udara pada permukaan minuman ini.

Walaupun bernama bir, tetapi minuman ini tidak mengandung alkohol, sehingga tidak memabukkan. Bir Jawa dipercaya mempunyai manfaat kesehatan bagi tubuh seperti mengatasi rasa capek, masuk angin, dan tentunya menghangatkan badan.

Tak heran, sebab minuman tradisional ini terbuat dari campuran rempah yaitu serai, kulit kayu secang, mesoyi, kayu manis, kapulaga, jeruk nipis, cengkih, dan jahe. Warna kuning kemerahan pada bir jawa didapat dari jeruk nipis dan kayu secang. Bir khas Yogyakarta ini dapat dinikmati dengan merogoh kocek sebesar Rp15.000 saja.

Penulis: Tifani