Sukses

Menteri PMK Muhadjir Minta Pemkab Kejar Penyelesaian Validasi Data Pengungsi Gempa Pasaman Barat

Ia menyebut ketika data pengungsi gempa Pasaman Barat sudah valid, maka proses rekonstruksi juga baru bisa dimulai.

Liputan6.com, Pasaman Barat - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy meminta validasi data pengungsi gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat segera diselesaikan sebelum masa tanggap darurat gempa berakhir pada 10 Maret 2022.

Validasi data pengungsi sangat penting untuk penyaluran bantuan, yang nantinya berkaitan dengan uang tunggu, hingga hunian sementara dan hunian tetap.

"Sebelum masa tanggap darurat gempa 10 Maret, data-data pengungsi juga final," kata Menteri PMK, Muhadjir Effendy di Pasaman Barat, Kamis (3/3/2020).

Ia menyebut ketika data pengungsi sudah valid, maka proses rekonstruksi juga baru bisa dimulai. Oleh sebab itu, ia mendorong pemerintah daerah segera menyelesaikan validasi data tersebut.

Kemudian terkait bantuan kepada pengungsi, Muhadjir menyebut pasokan bahan pokok atau kebutuhan sehari-hari saat ini terpenuhi.

Namun, lanjutnya masih ada sedikit kendala dalam pendistribusiannya karena ini tergantung juga dengan data pengungsi.

"Saya juga minta disinkronkan antara jumlah dengan kebutuhan dan suplai barang bantuan," jelasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir meninjau sejumlah lokasi di Nagari Kajai Pasaman Barat, kemudian juga mengunjungi posko utama di halaman kantot Bupati Pasaman Barat.

Ia juga menyerahkan bantuan dari Kemenko PMK dan Kemensos sebanyak Rp294 juta, serta bantuan santunan ahli waris korban meninggal akibat gempa, masing masing Rp15 juta.

Diketahui, untuk data sementara jumlah korban meninggal akibat gempa di Sumbar yakni sebanyak 13 orang, yakni 7 di Kabupaten Pasaman dan 6 di Kabupaten Pasaman Barat.

Menteri PMK juga membantu tenda gunung sebanyak 1.000 buah untuk pengungsi yang tersebar di sejumlah titik wilayah terdampak gempa Pasaman Barat.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini: