Liputan6.com, Garut - Institut Pertanian Bogor (IPB) terus mengembangkan sekolah kopi secara bertahap di seluruh provinsi Indonesia. Terobosan itu diharapkan mampu menghasilan ahli kopi, termasuk barista kopi handal tanah air.
“Kami ingin menghasilkan SDM unggul di bidang perkopian dari hulu sampai hilir,” ujar Rektor IPB Arif Satria, di Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, potensi melimpah dan berkualitas kopi tanah air, harus diimbangi penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) handal ,yang mendukung dan fokus menggeluti usaha kopi mulai budidaya hingga pemasaran.
Advertisement
Baca Juga
“Insya Allah kita dapat kabar dari Belanda akan support IPB mengenai sekolah kopi ini,” ucapnya.
Dalam prakteknya, sekolah kopi mendapat dukungan SMD dan pembinaan berkala dari IPB yang digelar melalui pelatihan secara non formal, sesuai potensi kapi di daerahnya masing-masing.
“Kita akan majukan calon petani kopi bisa dari mahasiswa IPB, SMK, SMA, masyarakat umum yang mau belajar kopi silahkan,” kata dia.
Beberapa kopi berkualitas yang telah mendapatkan bimbingan sekolah kopi IPB antara lain, kopi Arabika Cibulao, Cisarua, Bogor yang telah mendapatkan prestasi tingkat nasional.
“Di sana kami mendampingi masyarakat yang dulu merambah hutan, kemudian menjadi pembudidaya kopi, hingga mampu membawa petani-petani memiliki kedai kopi,” dia menjelaskan.
Kemudian kopi Bondowoso, Jawa Timur, beberapa daerah kopi di wilayah Jawa Tengah, hingga kopi arabika Garut, Jawa Barat, yang telah melakukan ekspor perdana ke negeri kincir angin Belanda.
“Alhamdulillah melalui sekolah kopi dan budidaya kopi yang baik, kesejahtreraan masyarakat meningkat, tingkat angka anak sekolah SMA semakin, dan itu semuanya dari kopi,” kata dia bangga.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jurus Menaikkan Kualitas Kopi
Untuk menaikan kualitas kopi lokal tanah air, salah satu rektor muda kebanggaan negeri ini, terus berupaya mengembangkan teknologi pertanian yang bisa dikolaburasikan dengan pengembangan bisnis kopi ke depan.
“Kita punya teknologi microlog project itu teknologi untuk meningkatkan kualitas kopi,” ujar dia.
Dengan sentuhan teknologi yang diberikan, kualitas kopi yang dihasilkan petani diharapkan mampu bersaing dan diterima dengan respon positif di kalangan pelaku usaha kopi tingkat dunia.
“Kita berikan pelatihan bagaimana mulai saat memilih chery yang selektif, sehingga tidak tercampur antara yang berkualitas baik dan yang tidak,” kata dia.
Dengan pola seperti itu, Arif berharap sekolah kopi IPB mampu menginisiasi perkembangan kopi dalam negeri, sehingga mampu menghasilkan lebih banyak klaster baru kopi unggul tanah air.
“Kita akan merekrut sebanyak mungkin orang, sekolah kopi tidak hanya dilakukan di Bogor tapi di wilayah masing-masing daerah di Indonesia,” kata dia.
Advertisement