Liputan6.com, Pekanbaru - Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Pekanbaru, Riau, naik tajam. Keluhan harga sembako naik tidak hanya datang dari pedagang yang omzetnya menurun tapi juga pembeli karena harus merogoh koceknya lebih dalam agar dapur tetap mengepul.
Misalnya, harga daging sapi segar di Pasar Cik Puan, Jalan Nangka, Pekanbaru. Daging yang biasanya dijual Rp120 ribu per kilo sudah menjadi Rp140 ribu per kilogram.
Advertisement
Baca Juga
Menurut pedagang daging, Rizal, harga daging naik terjadi karena terbatasnya stok dari distributor. Suplai daging sapi yang biasanya dari Lampung sudah berkurang ke Pekanbaru.
"Itu kan sapi dari Australia, masuknya di Lampung, stoknya itu yang tidak ada," kata Rizal, Selasa siang, 8 Maret 2022.
Rizal menjelaskan, stok sapi lokal juga berkurang drastis. Dengan naiknya harga di pasaran, pengusaha sapi lokal juga enggan menyembelih sapi karena daya beli masyarakat pasti berkurang.
"Kalau sapi lokal jangan tanya lagi, sampai Rp250 ribu per kilogramnya, makanya enggak ada yang stok," kata Rizal.
Naiknya harga dalam beberapa hari ini berimbas pada pendapatan Rizal. Jika biasanya dia bisa menjual hingga 100 kilogram, kali ini paling banyak 50 sampai 60 kilogram.
Kenaikan harga daging sangat dirasakan oleh Weliani. Perempuan yang disapa Weli ini sehari-hari menjual satai. Dia berharap kenaikan harga tidak berlangsung lama.
"Sangat terasa naiknya bagi kami pedagang satai, ini juga berimbas pada harga satai yang kami buat," kata Weli.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Harapan Masyarakat
Weli berharap pemerintah segera mengatasi kenaikan harga ini agar masyarakat tetap bisa membeli daging. "Ini semuanya serba naik, tidak hanya daging, cabai, bawang juga," sebut Weli.
Pantauan di Pasar Cik Puan, kenaikan harga cabai dan bawang merah naik tajam dari harga normal. Cabai merah yang biasanya dibeli Rp35 ribu per kilogram sudah menjadi Rp64 ribu per kilogram.
Sementara, bawang merah yang biasanya dibeli Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp35 hingga Rp40 ribu rupiah per kilogram. Keadaan ini membuat daya beli masyarakat berkurang.
Menurut pedagang, Antoni, kenaikan harga cabai dan bawang terjadi sepekan belakangan. Faktor utama adalah berkurangnya pasokan dari Sumatra Barat dan Jawa Barat.
"Pembelinya berkurang sehingga pendapatan kami ikut berkurang," jelas Antoni.
Prediksi Antoni, kenaikan harga ini bakal terus berlangsung hingga Ramadan ini. Dia pun berharap pemerintah agar bisa mencari jalan supaya masyarakat tidak tercekik karena kenaikan harga pangan ini.
"Ramadan nanti kebutuhan meningkat sementara stoknya terbatas, otomatis naik," jelas Antoni.
Advertisement