Liputan6.com, Garut - Pelaksanaan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, akhirnya gagal digelar, setelah panitia memutuskan penundaan agenda pemilihan ketua.
“Penundaan tidak menjadi persoalan bagi KONI karena kita tinggal berembuk lagi,” ujar Ketua KONI Garut Abdusy Syakur Amien
Menurutnya, penundaan agenda pemilihan ketua KONI tidak menjadi persoalan berarti bagi organisasi, dan lebih memprioritaskan menjaga kondusifitas masyarakat.
Advertisement
“Sekarang bagaimana langkah selanjutnya, waktunya kapan, dan tempatnya dimana, yang penting Musorkab Garut bisa berjalan lancar aman, dan tenteram,” kata dia.
Salah satu bakal calon dari akademisi itu awalnya mengaku kaget dengan rencana penundaan agenda pemilihan ketua KONI tersebut, terlebih informasi yang ia peroleh terkesan mendadak.
“Tapi sebagai bagian komitmen kami menghargai keputusan Forkopimda, tentunya kami harus taat dan ikuti keputusan Forkopimda, Sammina'Waa athona,” ujar Rektor Universitas Garut itu.
Selain itu, sebagai salah satu kandidat terkuat, rektor Universitas Garut (Uniga) itu sudah melengkapi seluruh berkas persyaratan yang dibutuhkan panitia.
“Tetapi bagi kami penundaan ini tidak apa-apa, buat kami hubungan baik dengan Forkopimda itu lebih penting dan menjadi perioritas utama,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Ketua Pelaksana Musorkab Garut
Ketua Pelaksana Musorkab Garut, Yayat Hidayat menyatakan penundaan itu merupakan keputusan pimpinan daerah tanpa menyebut secara rinci alasan penundaan agenda pemilihan ketua.
“Hari ini pun kita siap melaksanakan sepanjang tempatnya sudah terpenuhi dan ketentuan,” kata dia.
Untuk selanjutnya, seluruh panitia langsung berkoordinasi dengan Forkopimda, KONI Jabar, dan instansi terkait lainya, untuk merencanakan agenda pemilihan ketua.
Sebelumnya, perebutan Ketua KONI Garut diprediksi seru. Abdusy Syakur Amin, yang berlatar belakang akademisi, sebagai Rektor Universitas Garut (Uniga), sekaligus incumbent bakal bersua dengan Rajab Priyaldi yang berlatar belakang pengusaha.
Syakur telah menadapatkan 25 dukungan cabang olahraga (Cabor) untuk melanjutkan kepemimpinan, sementara dukungan untuk Rajab hingga kini belum mengemuka ke publik.
Advertisement