Liputan6.com, Aceh - Pada era modern ini masih banyak laki-laki yang percaya dengan khasiat ramuan tradisional. Apalagi jika ramuan tradisional yang dimaksud itu berkaitan dengan keperkasaan mereka.
Liputan6.com sendiri menemukan bahwa ternyata di Aceh terdapat manuskrip berisi ramuan yang telah dikodifikasi oleh Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh dalam sebuah kajian berjudul Ramuan Tradisional Aceh pada 2004.
Ditemukan dalam kondisi kusam dan rapuh, otoritas tidak mengetahui kapan naskah kitab tersebut ditulis. Namun, pada halaman pertama naskah dari kitab bernama Mujarabat itu tertera nama Bunda Leubee Maneh yang diyakini merupakan penulisnya.
Advertisement
Dari sekian banyak ramuan yang dijelaskan, Liputan6.com memilih ramuan rahasia pengembang zakar. Ramuan ini tertera pada halaman 47 dalam naskah tersebut.
Ramuan ini menggunakan beberapa jenis bahan yang cukup unik, yaitu, katak kuree atau kodok bangkong yang masih hidup, kapur sirih mentah secukupnya, sepotong batang bambu, dan sepotong kayu yang ukurannya menyerupai alat vital laki-laki.
Kapur sirih dimasukkan ke dalam mulut katak kemudian katak tersebut dimasukkan ke dalam batang bambu. Biarkan beberapa hari sampai mulut katak tersebut berbuih.
Untuk menggunakan ramuan tersebut, buih dari mulut dioleskan ke batang zakar beberapa saat sebelum berjimak. Batang kayu seukuran alat kelamin tadi harus dipegang sebagai isyarat untuk menghidupkan atau memperbesar zakar.
Ramuan pengembang zakar itu diyakini juga mampu mengobati impotensi, membangkitkan gairah seks, serta menguatkan dan memperbesar alat kelamin. Apakah anda berminat?