Sukses

Jelang Ramadan, Minyak Goreng di Kabupaten Boalemo Harganya Masih Mahal dan Langka

Meski sudah berbagai upaya dilakukan Pemerintah Gorontalo dalam mengantisipasi kelangkaan minyak goreng, tetapi dinilai belum maksimal.

Liputan6.com, Gorontalo - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Gorontalo dalam mengantisipasi kelangkaan minyak goreng, tetapi masih belum maksimal. Sebab, hingga kini minyak goreng di Provinsi Gorontalo bak 'hantu'.

Salah satunya di Kabupaten Boalemo, saat ini masyarakat masih sulit untuk mendapatkan minyak goreng satu harga. Tidak hanya langka, harga minyak goreng masih terbilang mahal.

"Minyak goreng di sini tersedia nanti saat pemerintah turun lapangan untuk memeriksa, setelah itu tidak ada lagi," kata Andra salah satu warga Kabupaten Boalemo.

"Jikalau ada, pasti harganya mahal. Kami yakin dan percaya jika ini berlarut-larut kami akan susah di bulan Ramadan," ungkapnya.

Senada dengan apa yang dikatakan Dian, menurutnya jika hingga kini minyak goreng di Kabupaten Boalemo sulit untuk didapatkan, mulai dari minyak goreng kemasan hingga minyak goreng curah.

"Minyak goreng ada, tapi mahal," kata Dian kepada Liputan6.com, Kamis (10/03/2022).

Dirinya mengaku, jika minyak goreng kemasan dengan ukuran dua liter bisa didapatkan dengan harga 40 ribuan. Tentu tidak sebanding dengan apa yang ditetapkan pemerintah.

"Ada yang 2 liter minyak goreng kemasan, harganya sampai 40 ribuan," tuturnya.

Tidak hanya itu, kata Dian, minyak goreng curah pun masih mahal harganya. Bayangkan, saat ini minyak goreng curah dengan ukuran 600 mililiter dijual oleh pedagang mulai dari Rp13 ribu hingga Rp14 ribu.

"Bahkan ada lagi minyak goreng curah atau eceran ukuran 1,5 liter dijual dengan harga Rp28 ribu hingga Rp30 ribu," tuturnya.

"Mudah-mudahan ini akan segera berlalu dan minyak goreng bisa didapatkan dengan mudah dengan harga terjangkau. Apalagi menjelang bulan suci Ramadan," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut: