Sukses

Bukan Indra Kenz dan Doni Salmanan, Ini Sosok 5 Crazy Rich Indonesia Sesungguhnya

Belakangan ini publik menyoroti sosok yang mendapat julukan crazy rich yang terlibat dalam investasi bodong. Mereka adalah Indra Kesuma alias Indra Kenz dan Doni Salmanan.

Liputan6.com, Denpasar - Belakangan ini publik menyoroti sosok yang mendapat julukan crazy rich yang terlibat dalam investasi bodong. Mereka adalah Indra Kesuma alias Indra Kenz dan Doni Salmanan.

Indra Kenz yang disebut crazy rich Medan sebelum ditetapkan sebagai tersangka tidak jarang memamerkan harta kekayaannya di media sosial. Bahkan kata 'Wah Murah Banget' kerap diucapkan Indra Kenz saat memamerkan hartanya kepada publik.

Selain pamer, Indra Kenz juga sering menggunakan outfit bermerek dengan harga yang selangit. Mulai dari jutaan hingga miliaran rupiah.

Sumber kekayaan Indra Kenz salah satunya berasal dari afiliator Binomo, investasi berkedok trading binary option. Namun ternyata, Binomo merupakan platform investasi bodong alias ilegal yang belum mengantongi izin di Indonesia.

Akibatnya Indra Kenz pun menjadi tersangka dari kasus penipuan Binomo. Polisi pun menyita miliaran aset yang dimiliki Indra Kenz.

Setelah Indra Kenz, Doni Salmanan yang sebelumnya dijuluki crazy rich Bandung menyusul Indra Kenz sebagai tersangka kasus afiliator Quotex.

Para crazy rich tersebut sebelumnya memang sering pamer harta kekayaan dan barang-barang mewah di media sosial. Namun, sebagaimana dilansir dari Forbes, kedua crazy rich tersebut ternyata tidak masuk ke daftar orang terkaya di Indonesia.

Justru crazy rich sesungguhnya adem ayem, tapi harta kekayaannya bergelimpangan, tak henti hingga tujuh turunan. Lima crazy rich Indonesia sesungguhnya versi Forbes antara lain Robert Budi Hartono dan Michael Hartono, keluarga Widjaja, Anthony Salim, Sri Prakash Lohia, dan Prajogo Pangestu.

Mengutip berbagai sumber, berikut profil singkat crazy rich Indonesia sesungguhnya yang jarang muncul di publik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Robert Budi Hartono dan Michael Hartono

Robert Tri Hartono dan Michael Hartono merupakan adik kakak yang masuk ke daftar orang terkaya di Indonesia. Kekayaan dua bersaudara ini mencapai Rp609,1 triliun.

Kedua crazy rich keturunan Tionghoa-Indonesia itu merupakan pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Sebanyak 51 persen saham BCA adalah milik mereka berdua.

2. Keluarga Widjaja

Keluarga Widjaja memiliki kekayaan mencapai Rp138,7 triliun dan masuk ke daftar orang terkaya di Indonesia. Kekayaan keluarga ini dimulai dari Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019.

Widjaja memulai bisnisnya dengan menjual kue sejak remaja. Kemudian mendirikan Sinar Mas Group.

Setelah meninggal, bisnis Widjaja diteruskan oleh anak-anaknya. Ada pula putra Widjaja yang memilih untuk mengembangkan bisnis pribadinya.

3 dari 4 halaman

3. Anthony Salim

Di urutan ketiga ada nama Anthony Salim yang masuk ke daftar orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Anthony Salim mencapai Rp121,5 triliun.

Anthony Salim membangun perusahaan mi instan dan tepung terigu. Ia menjadi CEO Group Salim. Selain di Forbes, Anthony Salim pernah dinobatkan konglomerat ketiga di Indonesia dari Majalah Globe Asia.

4. Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia merupakan orang terkaya keempat di Indonesia dengan total kekayaannya mencapai Rp88,6 triliun. Ia merupakan pemilik perusahaan tekstil dan petrokimia.

4 dari 4 halaman

5. Prajogo Pangestu

Di posisi kelima orang terkaya di Indonesia ada nama Prajogo Pangestu. Ia memiliki kekayaan mencapai Rp87,2 triliun.

Prajogo Pangestu merupakan taipan perkayuan terbesar di Indonesia sebelum krisis ekonomi 1977. Bisnis Prajogo mulanya di bawah perusahaan Djajanti Timber Group pada akhir 70-an.

Selain itu, orang terkaya berikutnya secara berturut-turut antara lain Chairul Tanjung Rp78,6 triliun, Susilo Wonowidjojo Rp68,6 triliun, Boenjamin Setiawan Rp60 triliun, Jogi Hendra Atmadaja Rp58,6 triliun, dan Bachtiar Karim Rp50 triliun.