Sukses

Aktivitas Merapi Meningkat, Lutung Jawa Tepergok Turun Gunung

Keberadaan lutung jawa di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) rupanya bukan hal asing lagi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Unggahan akun Twitter @merapi_uncover pada Jumat (11/03/22) mendapat perhatian warganet setelah membagikan potret seekor lutung jawa. "Ketemu lutung jawa di lereng Merapi @wong_merapi," tulis akun Twitter tersebut.

Keberadaan lutung jawa di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) rupanya bukan hal asing lagi. Pada 2020, setidaknya tercatat ada 19 ekor lutung jawa yang terekam jejaknya di TNGM.

Dikutip dari berbagai sumber, lutung jawa atau lutung hitam menjadi salah satu hewan langka yang dilindungi di Indonesia. Bahkan, primata ini ditetapkan sebagai hewan yang hampir punah.

Pada 2010, tercatat populasi lutung jawa hanya tersisa 2.700 ekor yang tersebar di seluruh pulau Jawa, termasuk TNGM di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tak mengherankan jika kemunculan potret lutung jawa dapat menarik perhatian warganet. Lutung jawa termasuk jenis hewan diurnal alias binatang yang aktif pada siang hari, terutama untuk mencari makan.

Primata bernama latin Trachypithecus auratus ini biasanya berkeliaran di atas pepohonan untuk memakan daun-daunan, buah-buahan, bunga, bahkan larva serangga. Lutung jawa punya ekor yang sangat panjang, bahkan seringkali berukuran dua kali lebih panjang dari tubuhnya.

Ukuran panjang ekor lutung jawa bisa mencapai 98 macam, sedangkan tubuhnya hanya sekitar 55 sentimeter. Lutung jawa termasuk jenis hewan yang hidup secara berkelompok.

Lutung jawa biasanya hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari satu atau dua ekor jantan dewasa, dan selebihnya beberapa ekor betina beserta anak-anaknya. Lutung jawa memiliki naluri yang kuat.

Apabila habitatnya terganggu, hewan ini akan langsung berpindah tempat. Hal ini yang menyebabkan primata-primata ini sering tepergok turun gunung.

 

Penulis: Tifani

Saksikan video pilihan berikut ini: