Sukses

Menko Luhut Sampaikan Progres Citarum Harum, Bagaimana Kondisinya?

Menko Marves RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan progres program Citarum Harum saat ini sudah mencapai 80 persen.

Liputan6.com, Bandung - Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan progres program Citarum Harum saat ini sudah mencapai 80 persen. Maka dari itu, pemerintah akan melanjutkan program ini hingga 100 persen agar bisa menghadirkan manfaat untuk menekan banjir.

Perlu diketahui, sudah empat tahun Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum ditandatangani Presiden RI atau tepatnya tanggal 14 Maret 2018 lalu. 

"Kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari Program Citarum Harum. Dari laporan yang saya terima tingkat kebersihan Sungai Citarum termasuk penekanan banjirnya sudah mencapai 80 persen. Sisa 20 persen lagi," kata Luhut usai meninjau progres Program Citarum Harum di Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (15/3/2022).

Walaupun menimbulkan kekhawatiran di mata masyarakat terkait limbah yang dihasilkan IPAL Bojongsoang dibuang ke Sungai Citarum, Luhut menilai limbah yang dihasilkan IPAL Bojongsoang sudah 100 persen bersih saat dibuang ke Sungai Citarum.

"Kalau yang dari IPAL sudah 100 persen diolah, sudah bersih sebelum dibuang ke Citarum," ucapnya. 

Untuk IPAL dan menambah estetika, Luhut menyebut pemerintah akan membangun panel solar cell di atas air Danau Retensi Cieunteung yang memiliki luas 8,7 hektare dan Danau Andir seluas 4,7 hektare.

"Dari dua danau ini bisa menghasilkan listrik solar cell sebesar 100 MW yang juga untuk menghasilkan karbon kredit senilai USD 10,4 juta per MW atau bisa digunakan juga untuk energi listrik bagi pabrik-pabrik yang ada di sekitarnya," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kehadiran IPAL itu memberikan manfaat tidak hanya bagi warga Kota Bandung, tetapi juga, akan terasa dampak baiknya kepada warga yang tinggal di wilayah cekungan Bandung. 

IPAL tersebut merupakan program Citarum Harum yang limbahnya telah diolah. Sehingga, sudah dinyatakan 100 persen bersih saat dibuang ke Sungai Citarum. 

"Walau asetnya milik kota, kebermanfaatan itu tidak hanya untuk Kota Bandung. Ini kan wilayahnya kabupaten, maka nanti lokasi ini koordinasi gubernur harus memberi manfaat bagi lima wilayah di Cekungan Bandung," ujarnya. 

Lima wilayah yang dimaksud Ridwan Kamil adalah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, bahkan hingga Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang. 

"Sampai di Sumedang, KBB, juga nanti manfaatkan ini," ucapnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: