Sukses

Kabar Duka dari Kebumen, Bocah Berumur 3 Tahun Tewas dalam Musibah Banjir

Erdogan meninggal setelah tercebur ke sawah yang terendam banjir sedalam satu meter tak jauh dari rumahnya, di Arjosari, Adimulyo, Kebumen

Liputan6.com, Kebumen - Banjir di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah membawa cerita duka untuk pasangan Ambar Mujiono dan Retno Setiorini, warga Arjosari, Kecamatan Adimulyo. Muhammad Erdogan Dhinejad (3), putra sulung pasangan itu meninggal dalam bencana banjir tersebut.

Erdogan meninggal setelah tercebur ke sawah yang terendam banjir sedalam satu meter tak jauh dari rumahnya. Tak seorangpun menyaksikan tragedi ini.

Sore itu Erdogan sedang bermain bersama dua saudaranya dan ditemani ayahnya. Namun saat sedang asyik bermain, Erdogan terpeleset ke sawah. Tak satupun dari saudara dan ayahnya mengetahui kejadian ini.

Beberapa saat kemudian, ayahnya baru menyadari anak sulungnya tak ada bersamanya. Sang ayah kemudian berusaha mencari.

Setelah satu jam lebih mencari, Erdogan ditemukan berada di perairan sawah dalam kondisi tak sadarkan diri. Erdogan sempat dilarikan ke PKU Sruweng, namun nyawanya tidak tertolong.

"Kami bersama seluruh jajaran Forkompinda mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Erdogan putra dari Bapak Ambar. Kami di sini untuk saling menguatkan dan mendoakan agar keluarga tabah dan menerima apa yang sudah ditakdirkan oleh Yang Kuasa," ujar Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Selasa malam (15/3/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Banjir di 56 Desa

Banjir yang melanda 56 desa di 18 kecamatan di Kebumen terjadi akibat hujan deras, Senin (14/3/2022) malam sampai dengan Selasa (15/3/2022) pagi. Kecamatan terparah yang terdampak banjir yaitu Ayah, Rowokele, Prembun, dan Adimulyo.

Banjir besar ini menyebabkan longsor di 36 titik dan merusak dua jembatan. Banjir juga memaksa 1.292 orang mengungsi.

Bupati berpesan kepada masyarakat agar lebih hati-hati dan mewaspadai potensi bencana pada musim penghujan. Karena pada musim penghujan sangat rawan terjadi bencana, baik itu longsor maupun banjir.

"Untuk masyarakat kami mengimbau agar lebih hati-hati dan waspada. Ketika banjir misalnya, kita tidak mendekati wilayah-wilayah yang rawan. Terutama anak-anak harus tetap dalam pengawasan," tuturnya.