Sukses

Cekcok Pria Pekanbaru dengan Warga Gara-Gara Pengeras Suara Musala

Sejumlah warga di Jalan Pemuda, Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, terlibat cekcok mulut pada Rabu malam, 16 Maret 2022, dengan pria inisial R karena pengeras suara musala.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah warga di Jalan Pemuda, Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, terlibat cekcok mulut pada Rabu malam, 16 Maret 2022, dengan pria inisial R. Pemicunya adalah pengeras suara musala di sekitar lokasi tersebut.

Informasi dirangkum, kejadian bermula saat R protes kepada pengurus Musala Nurul Yakin terkait toa musala. Pasalnya pengeras suara itu mengarah persis ke rumahnya yang bersebelahan langsung dengan tempat ibadah tersebut.

Selama ini, R tidak pernah protes. Hanya saja dalam beberapa hari terakhir anaknya yang berusia 3 tahun tengah sakit dan selalu rewel pada malam hari.

R mendatangi pengurus musala dan meminta toa pengeras suara tidak menghadap ke rumahnya lagi. Hal ini kemudian sampai ke pihak RT dan berusaha dicari jalan tengah.

Entah apa sebab, amarah sejumlah warga yang mengetahui protes R ini pecah. Keributan tak bisa dihindari tapi belum sampai terjadi kontak fisik.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Mediasi Polsek

Keributan R dengan sejumlah warga ini dilihat oleh personel Polsek Payung Sekaki yang berpatroli. Kapolsek Inspektur Satu Bayu Ramadhan turun tangan dan meminta sejumlah warga datang ke Polsek untuk mediasi.

Inspektur Satu Bayu dalam keterangan persnya menyatakan persoalan pengeras suara musala ini sudah selesai. Kedua belah pihak sudah bersepakat damai.

"Kedua belah pihak menandatangani surat perdamaian dan sepakat hidup harmonis," kata Bayu.

Menurut Bayu, pihaknya mengajak kedua belah pihak ke Polsek karena upaya penyelesaian di sana tak berjalan mulus.

"Kita ajaklah para pihak ini ke Mapolsek, kita ajak cerita, diskusi dan mediasi, lalu para pihak sepakat untuk melaksanakan perdamaian," jelas Bayu.