Liputan6.com, Palu - Banjir melanda Desa Galumpangan, Kecamatan Dakopemean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Akibatnya 10 rumah warga di desa tersebut hanyut terbawa arus banjir, Rabu dini hari tadi (23/3/2022), sekitar pukul 03.00 Wita.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng Andi Sembiri mengatakan, intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan debit air meningkat di sungai yang berada di Desa Galumpangan. Akibat ketidakmampuan sungai tersebut menampung debit air mengakibatkan air meluap dan menyebabkan banjir di Desa Galumpangan.
Sebanyak 10 rumah warga yang hanyut merupakan rumah semipermanen berdinding kayu maupun permanen berdindingkan tembok beton. Rumah tersebut hanyut terbawa arus banjir beserta perlengkapan rumah yang ada di dalamnya.
Advertisement
Para pemilik rumah tidak dapat menyelamatkan semua barang-barang berharga yang ada di dalamnya. Beruntung seluruh pemilik rumah dan anggota keluarga yang berada di dalamnya berhasil menyelamatkan diri.
"Saat ini warga sangat panik akibat banjir yang terjadi ditambah hujan yang masih mengguyur. Selain itu listrik padam dan air masih menggenangi rumah penduduk," ujarnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Jalan Trans Tolitoli- Buol Putus
Selain menghanyutkan 10 unit rumah, banjir tersebut juga menyebabkan jalan trans yang menghubungkan Kabupaten Tolitoli dengan Kabupaten Buol putus.
Andi mengatakan kini warga Desa Galumpanga memilih mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak banjir. Sekarang warga sangat membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus, minum maupun memasak.
"Saat ini tim reaksi cepat BPBD Banggai terus melakukan pendataan korban jiwa dan infrastruktur yang terdampak banjir tersebut dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat terkait penanganan bencana yang terjadi," tambahnya..
Ia mengimbau masyarakat setempat agar tetap waspada dan selalu siap siaga mengantisipasi bencana serupa yang dapat terjadi sewaktu-waktu agar tidak ada korban jiwa.
Â
Advertisement