Liputan6.com, Denpasar - Salat hajat merupakan salah satu salat sunah yang biasa dilakukan oleh umat Islam. Apabila dilaksanakan akan mendapatkan pahala, sebaliknya jika dilewatkan tidak akan berdosa. Namun, tidak ada salahnya muslim dan muslimah untuk melaksanakan ibadah sunah ini.
Salat hajat dapat dilaksanakan kapan saja kecuali waktu-waktu yang dilarang untuk salat. Misalnya setelah Subuh hingga matahari terbit dan setelah Ashar hingga matahari terbenam. Makanya tidak ada salat sunah ba’diyah Subuh dan ba’diyah Ashar.
Kendati demikian, salat sunah hajat utamanya ditunaikan di malam hari atau sepertiga malam terakhir. Bisa setelah salat tahajud agar doa-doa untuk hajat yang maslahatnya semakin mantap.
Advertisement
Baca Juga
Melansir Nu Online, dalam Mazhab Imam Syafi’i salat hajat merupakan salat sunah yang dikerjakan ketika seseorang memiliki hajat tertentu yang berkaitan dengan kemaslahatan dunia dan akhiratnya.
Dalam kitab Nihayatuz Zain karya Syekh M. Nawawi Al Bantani, disebutkan bahwa jika seseorang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk membuat maslahat agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan karenanya, hendaklah melakukan salat. Salat yang dimaksud adalah salat hajat,
Soal salat hajat, Rasulullah SAW juga pernah bersabda yang artinya sebagai berikut.
“Siapa yang berwudlu dan sempurna wudlunya, kemudian salat dua rakaat (salat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR Ahmad).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Niat Salat Hajat
Salat sunah hajat berjumlah 2 rakaat hingga 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat. Sebelum melaksanakan salat hajat, umat Islam diharuskan berniat terlebih dahulu. Berikut adalah niat salat hajat.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatal hājati rak‘ataini adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja salat sunah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
Advertisement
Tata Cara Salat Hajat
Berikut adalah tata cara salat hajat.
1. Niat
2. Membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah
3. Membaca surat pendek
4. Ruku dengan tuma’ninah
5. I’tidal dengan tuma’ninah
6. Sujud dengan bacaan tuma’ninah
7. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
8. Sujud kedua dengan tuma’ninah
9. Melakukan rakaat kedua
10. Salam
Doa Salat Hajat
Jangan lupa, setelah menunaikan salat hujat untuk membacakan doa. Kamu bisa membacakan doa usai salat hajat berikut ini seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn.
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.
Advertisement